SURABAYA (bangsaonline) - Keempat, melakukanperbaikan infrastruktur. Harus diakui, Unsuri masihmembutuhkan banyak gedung untuk memenuhi segala kebutuhanakademik dan fasilitas penunjang lainnya. Namun, dengan diterapkannyasistem sentralisasi manajemen pengelolaan kampus,Prof Ali Haidar yakin,perbaikan dan pembangunan gedung-gedungbaru bisa dilakukansecara bertahap.
DUA tahun terakhir,Unsuri melakukan pembenahan atas beberapa ruang agar semakin representatif sebagai ruang belajar.Bahkan beberapa gedung baru juga sudah dimulai dibangun. Salah satunya adalah laboratorium Fakultas Teknik (sipil dan mesin), yang baru saja diresmikan awal Maret 2014.
“Saya lakukan semua ini untuk menata sistem. Kalau system sudah berjalan, maka siapapun pemimpinnya, kampus ini tetap berjalan dengan baik. Sebaliknya, sekalipun pemimpinnya hebat, tapi kalau sistem tidak berjalan, nanti tidak akan jadi apa-apa. Karena itu dua-duanya harus kuat. Pemimpinnya hebat, dan sistemnya berjalan dengan baik. Yayasannya kuat, dan rektoratnya juga harus kuat,” kata Prof Ali Haidar, Ketua Yayasan Unsuri Surabaya.
Sekretaris Unsuri, Agus Anhari menambahkan, pada tahun 2014 ini,Unsuri juga menganggarkan dana Rp 100 juta untuk 20 proposal penelitian. Sudah masuk 4 proposal penelitian dari FakultasTeknik. Salah satunya akan meneliti material yang keluar dari erupsi Kelud untuk bahan kastabel, semacam campuran untuk beton.
Di Surabaya hanya ada tiga perguruan tingggi yang memiliki mesin penguji kekuatan dan tekanan beton untuk suatu bangunan. Yakni di Unsuri UK Petra dan ITS Surabaya. Masih dalam rangka peningkatan bidang penelitian, Unsuriaktif mengirim mahasiswa/dosen peserta pelatihan penelitian yang diadakan oleh Dirjen Dikti maupun Kopertis.







