GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kabar kalau Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto sudah merekomendasi Djoko Sulistia Hadi, sebagai calon Sekda (sekretaris daerah) Pemkab Gresik terpilih membuat kegaduhan di kalangan pejabat.
Mereka tidak sejalan dengan kebijakan Bupati tersebut. Sebab, selama berkiprah di jabatan Kepala Inspektorat yang notabene penegak hukumnya birokrasi, karier Djoko dianggap tidak cemerlang.
Baca Juga: Di Kantor Bupati, Sekda Gresik Sambut Kirab Bendera Pataka HUT Provinsi Jatim ke-79
Djoko juga dianggap tidak sukses menegakkan aturan yang menyeret para PNS. Khususnya soal pelanggaran peraturan kepegawaian. Sebagai contoh, banyaknya PNS (pegawai negeri sipil) yang terjerat kasus hukum, bahkan telah divonis dan menjalani hukuman, tetapi tetap aman menjadi PNS.
Juga banyak PNS yang melanggar etika kepegawaian seperti perselingkuhan. Namun, tidak ada tindakan tegas.Sehingga, kasus perselingkuhan kalangan PNS kian menjamur. Khususnya, di lingkup Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.
"Memang kami akui banyak pejabat, khususnya kalangan eselon II yang tidak setuju kalau pak Djoko yang ditunjuk Pak Bupati menjadi sekda," kata salah satu pejabat di lingkup kantor Pemkab Gresik, Rabu(31/8).
Baca Juga: Bupati Gresik Tunjuk Achmad Hadi Jabat Plt Sekda
Menurut dia, kalau nantinya Bupati terbukti benar menunjuk Djoko menjadi calon sekda dan melantiknya, maka bisa dipastikan roda birokrasi akan stagnan (mandek). Keguyuban pejabat yang diharapkan selama ini untuk mewujudkan teamwork dalam bekerja memerbaiki tata kelola roda birokrasi dan Kabupaten Gresik, tidak akan terwujud.
"Bagaimana hal itu bisa terwujud kalau pejabat yang dipimpin tidak sejalan. Itu sama dengan bertepuk sebelah tangan," tukas pejabat tersebut. Pertimbangan lain, adalah karena Djoko kurang 2 tahun lagi mau memasuki pensiun. Sehingga, kalau dia pensiun, maka Bupati akan kembali menggelar lelang lagi. "Anggaran untuk lelang pejabat itu besar, mencapai ratusan juta, bahkan bisa meliaran," pungkasnya.
Sebelumnya, tiga kandidat yang dinyatakan lolos seleksi oleh tim lelang jabatan sekda, diserahkan kepada Bupati, Sambari Halim Radianto. Ketiganya adalah, Moh. Najikh yang sekarang menjabat Kepala Diskop UKM dan Perindag, Djoko Sulistio Hadi yang menjabat Kepala Inspektorat, dan, Agus Budiono yang menjabat Kepala Bapemas.
Baca Juga: Rekom Mendagri Turun, Hari ini Bupati Gresik Lantik Ulang 143 Pejabat
Sementara kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Pemkab Gresik, M. Nadlif ketika dikonfirmasi bangsaonline.com menyatakan bahwa rekom dari Gubernur Jatim untuk penentuan sekda Gresik belum selesai. Sebab, Sekda Provinsi yang paraf masih berada di luar kota.
"Sampai detik ini belum turun rekomnya," kata Nadlif, Rabu (31/8).
Saat ditanya siapa dari tiga kandidat sekda yang akan dipilih Bupagi, Nadlif mengatakan bahwa itu adalah hak prerogatif. "Siapapun yang jadi itulah yg terbaik," terang mantan Kadispendik ini.
Baca Juga: Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
Nadlif menambahkan, salah satu syarat untuk penentuan sekda harus mendapatkan rekomendasi dari Gubernur. Karena itu, ketiga kandidat sekda yang dinyatakan lolos dimintakan rekomendasi ke Gubernur Jatim.
"Tiga kandidat itu setelah diserahkan oleh tim lelang ke Bupati langsung dikirim ke Gubernur Jatim untuk dimintakan rekomendasi," katanya.
Dan, setelah ketiga kandidat sekda tersebut mendapatkan rekomendasi Gubernur, Bupati Gresik mengirimkan tiga nama kandidat tersebut ke Komite ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk diverifikasi dan dimintakan pengesahan.
Baca Juga: Sekda Gresik Pastikan THR ASN Pemkab Dibayarkan Sesuai Ketentuan Pemerintah Pusat
"Setelah itu, ketiga nama dikembalikan kepada Bupati untuk dipilih salah satu dan ditetapkan menjadi calon sekda terpilih. "Nah, yang dipilih Bupati itu nantinya yang akan dilantik menjadi sekda," pungkas Nadlif. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News