JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Puluhan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Taman Pembinaan Anak Sholeh (TAPAS) II, di Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben yang gedung sekolahnya digusur untuk lahan tol Mojokerto-Jombang, Kamis 91/9) lalu, terpaksa mulai hari ini, Senin (5/9), mengungsi di PAUD TAPAS I di Desa Jombok, Kecamatan Kesamben. Sebelumnya, Jumat 92/9) lalu mereka sudah mengungsi di rumah gurunya salah satu dengan belajar di teras.
Meski demikian, belum ada upaya penanganan dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang. Padahal, lembaga pendidikan masih sangat dibutuhkan para siswa.
Baca Juga: Ditlantas Polda Jatim Beberkan Penyebab Kecelakaan Bus Pariwisata di Tol Jombang
Sekolah yang menjadi lokasi pengungsian itu berada sekitar dua kilometer dari gedung lama. Para orang tua memang harus bersabar demi menyekolahkan anaknya dengan mengantar dan menemani setiap hari. Bahkan salah satu anak mengaku dengan lugunya mengaku lebih senang bersekolah di gedung yang kini sudah rata dengan tanah.
”Enak di sana (sekolah lama, red),” kata salah satu siswa saat ditanya Zahrul Azhar, Ketua Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) Jawa Timur saat menyapa para siswa di sekolah pengungsian, Senin (5/9) pagi.
Pria yang akrab disapa Gus Hans itu mendatangi lokasi untuk memberikan motivasi kepada para siswa PAUD korban penggusuran tersebut. ”Kami melihat dari sisi kemanusiaan bahwa korban membutuhkan perhatian khusus. Jangan sampai dalam diri anak-anak ini terbayang bahwa sekolahnya digusur. Sehingga trauma,” ujarnya.
Baca Juga: Bus Rombongan Siswa SMP Asal Malang Hantam Truk di Tol Jombang, Dua Tewas
Dalam pantauan Bangsaonline, puluhan siswa itu diajak belajar menghitung, bernyanyi dan tanya jawab berhadiah. Sesekali yang menjawab pertanyaan dengan benar diberi hadiah berupa alat tulis oleh Gus Hans.
”Tidak banyak yang bisa kami berikan, dan hanya sejumlah alat tulis, lemari dan meja belajar. Semoga semua ini bermanfaat bagi mereka,” lanjutnya.
Gus Hans yang juga salah satu pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang itu menyayangkan belum ada upaya penanganan khusus dari Pemkab setempat. Ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak Pemkab. Namun belum jelas langkah yang dilakukan untuk PAUD tersebut.
Baca Juga: Astra Infra Toll Persiapkan Berbagai Upaya Jelang Libur Nataru di Tol Jombang-Mojokerto
”Kami sudah konfirmasi kepada pihak Pemkab, pengakuannya kepada kepada kami mereka akan membantu dan menyediakan lahan untuk PAUD ini, ternyata setelah saya Tanya kepada pengelola PAUD, belum ada komunikasi dari Pemkab,” jelasnya.
Menurutnya, seharusnya Pemkab Jombang memberikan langkah khusus dalam menangani persoalan tersebut. ”Tidak boleh disamakan dengan korban yang lain. Karena ini lembaga pendidikan, fasilitas umum. Yang terdampak juga anak-anak,” tukasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, eksekusi lahan proyek tol Moker (Mojokerto - Kertosono) juga menjadi kendala proses belajar mengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Taman Pembinaan Anak Sholeh (TAPAS) II, di Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (01/9/).
Baca Juga: Truk Tangki di Tol Jombang-Mojokerto Terbakar
(BACA: Siswa PAUD Bingung Tempat Belajar, Sekolahnya Ikut Dieksekusi untuk Proyek Tol Moker
Ruang kelas lama yang dihuni 40 siswa itu terpaksa harus dirobohkan setelah sehari sebelumnya, panitera Penggadilan Negeri (PN) Jombang membacakan surat keputusan nomor 16/Pdt.Eks.LL/2016/PN.Jbg tentang eksekusi lahan terdampak pembangunan jalan tol Mojokerto-Kertosono (Moker) seksi II. Para siswa ini pun terpaksa harus mengalah demi pembangunan yang katanya guna mensejahterakan masyarakat itu.
Sayangnya, proses eksekusi itu tak berbanding lurus dengan upaya pemerintah untuk tetap menjamin pendidikan bagi warganya. Betapa tidak, para siswa ini ternyata masih bingung akan belajar di mana pasca gedung tempatnya menimba ilmu itu rata dengan tanah. Sebab, pemilik sekolah belum juga membangunkan ruang baru untuk belajar puluhan siswa PAUD TAPAS II itu. (rom/rev)
Baca Juga: Diduga Ngantuk, Mobil Tabrak Truk di Tol Jombang-Mojokerto, Dua Luka-Luka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News