JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Menjelang pelaksanaan Pilkada di berbagai daerah, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kembali mengingatkan agar anggotanya tidak terlibat urusan politik praktis. Orang nomor satu di TNI ini pun mengancam akan memberikan sanksi tegas bagi siapa pun oknum tentara yang terbukti tidak netral dalam konstelasi politik.
Termasuk meminta masyarakat tidak takut melaporkan oknum TNI yang diketahui berpolitik. ”TNI harus profesional, tidak berpihak kemanapun, tapi berpihak kepada keamanan dan bersikap netral,” kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai melaksanakan ziarah di area pemakaman keluarga Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Selasa (27/9) siang.
Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan
Ia pun mengajak masyarakat mengawasi keterlibatan TNI dalam politik. ”Saya meminta bantuan segenap masyatakat untuk mengawasi kinerja TNI, apabila tidak netral, laporkan tapi harus jelas identitasnya. Jangan bilang yang berambut cepak dan berbadan tegap, karena itu belum tentu TNI,” tegasnya.
Gatot juga menegaskan tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi kepada oknum TNI yang terbukti terlibat berpolitik. ”Pasti kita sanksi sesuai Undang-undang. Kita punya aturan, kemudian kita lakukan penyelidikan dan proses hukum jika terbukti,” pungkasnya.
Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo disambut ratusan santri yang melantunkan salawat banjari. Selanjutnya, rombongan panglima diterima Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Salahudin Wahid (Gus Solah) beserta istrinya, Nyai Farida.
Baca Juga: Silaturahmi Pj Gubernur Jatim, Kapolri dan Panglima TNI Singgung Insiden Berdarah di Sampang
Selain Gus Solah, hadir pula Yenny Wahid, pustri Gus Dur serta jajaran pengasuh Ponpes Tebuireng lainnya. Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko juga terlihat di ruang tamu pondok.
Dalam kesempatan itu, Panglima Gatot juga menyempatkan ziarah ke makam pendiri NU KH. Hasyim Asyari serta mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Prosesi ziarah dilaksanakan dalam bentuk upacara militer. Panglima Gatot bertindak sebagai pimpinan. Setelah upacara penghormatan di makam keluarga Tebuireng, doa bersama kemudian dilangsungkan.
Sedangkan kegiatan akhir, Panglima ditemani Gus Solah melaksanakan tabur bunga di makam KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta tokoh lainnya. (rom/ony/rev)
Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News