GRESIK, BANGSAONLINE.com - Respon masyarakat Kabupaten Gresik terhadap pemberitaan Bangsaonline.com yang menurunkan edisi, "Menakar Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020", ternyata luar biasa. Berbagai komponen masyarakat, mulai tokoh masyarakat, kiai, politisi, LSM, kepala desa dan lainnya, sangat merespon edisi tersebut. Sebab, pemberitaan tersebut bisa memberikan pembelajaran berpolitik, berdemokrasi yang baik. Juga untuk mempersiapkan bibit-bibit terbaik calon pemimpim Gresik yang dikehendaki masyarakat. Bukan calon pimpinan instan yang sengaja dimunculkan oleh kelompok tertentu untuk ambisi golongan untuk kepentingan segelintir orang. Atau bahkan, untuk mengamankan bisnis semata.
Sejalan dengan itu, bobit-bibit figur yang dimunculkan oleh masyarakat kian banyak. Kalau sebelumnya, sejumlah bibit pimpinan Gresik baik yang digadang menjadi cabup-cawabup muncul dan dimunculkan, seperti Ketua DPD II Golkar Gresik, Ahmad Nurhamim, Moh.Qosim (Wabup Gresik), Ahmad Iwan Junaih atau Gus Iwan (menantu Prof.Dr. KH. Abdul Ghofur Sunan Drajat Lamongan), Ketua DPC PPP Gresik, Ahmad Nadir. Kemudian, Ketua DPC PDIP Gresik, Ir. Hj. Siti Muafiyah dan Sekretaris DPC PDIP Gresik, Mujid Riduan.
Baca Juga: Bupati Gresik Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Ketua PDIP Gresik: DPP Perintahkan Tegak Lurus
Giliran, sejumlah komponen masyarakat memunculkan sosok Wakil Ketua DPRD Gresik, Hj. Nur Saidah sebagai calon bupati atau calon wakil bupati pada Pilkada Gresik 2020. Sebab, politisi asal Gerindra tersebut selama berkiprah di kancah perpolitikan Gresik dianggap sukses. Track recordnya selama hampir 2 periode menjabat anggota maupun pimpinan DPRD Gresik dianggap belum ada celah.
"Bu Nur Saidah kami anggap masih bersih. Jadi sangat wajar jika ada masyarakat yang memunculkan figur Bu Nur Saidah untuk digadang dalam running Pilkada Gresik 2020, menadatang," kata Antok, warga Kecamatan Cerme kepada Bangsaonline.com, Senin (3/10).
Menurut dia, Nur Saidah selama hampir dua periode menjabat di DPRD Gresik orangnya sangat peduli terhadap masyarakat. Terlebih, masyarakat yang berada di dapil (daerah pemilihan)-nya, yakni Kecamatan Duduksampeyan, Cerme, Benjeng dan Balongpangang.
Baca Juga: Bupati Gresik Ikut Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran, Anha: Dia Bupati Golkar
"Ya betul, Bu Nur Saidah salama menjabat banyak membantu kebutuhan masyarakat, baik untuk program pembangunan dan lainnya," ungkap dia.
Bagi masyarakat Gresik, tambah Antok, saat ini tidak perlu lagi masyarakat terjebak dengan sosok pemimpin laki-laki atau perempuan. Yang terpenting adalah pemimpin itu peduli terhadap masyarakat, terhadap perbaikan Gresik. "Jangan sampai di Gresik ini ada yang jadi pemimpin untuk kepentingan pribadi, kepentingan kelompok, kepentingan bisnis. Wah bisa rusak Gresik nanti," pungkasnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Gresik, Hj. Nur Saidah kepada Bangsaonline.Com menyatakan, dirinya kalau dikehendaki masyarakat untuk running pada Pilkada Gresik 2020, nanti, maka dirinya tidak bisa menolak. "Kalau masyarakat yang meminta saya tidak bisa menolak," kata Nur Saidah serius.
Baca Juga: Digelar 26 Februari, Tempat Pelantikan Gus Yani-Bu Min Tunggu Hasil Rapat dengan Gubernur
Namun, di sisi lain dia selaku abdi partai maka sudah selayaknya harus ada izin (rekom) dari partai(Gerindra). "Hal ini sebagai wujud kecintaan dan loyalitas saya kepada partai," jelasnya.
Nur Saidah mengakui, Kabupaten Gresik masih memerlukan pemimpin yang memiliki tangan tangan trampil, ide-ide inovatif untuk memperbaikinya. Tentunya, semua niatan yang baik itu dilakukan untuk kebaikan Gresik, untuk kesejahteraan masyarakat semata.
"Insya Allah kalau saya diberi amanat, diberikan kesempatan bisa mewujudkan itu semua," pungkas politisi Gerindra asal Duduksampeyan ini. (m.syuhud almanfaluty)
Baca Juga: PDIP Gresik Gelar Tasyakuran Jelang Pelantikan Gus Yani - Bu Min 17 Februari Mendatang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News