GRESIK, BANGSAONLINE.com - Harapan keluarga dan masyarakat Kabupaten Gresik agar tiga jemaah haji asal Gresik yang ditangkap dan ditahan di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah dilepas, terkabul.
Pemerintah Arab Saudi akhirnya memutuskan untuk melepas tiga jemaah haji tersebut. Namun, uangnya tetap ditahan, sehingga tidak bisa dibawa pulang ke tanah air.
Baca Juga: Wakil Bupati Gresik Sambut Kedatangan 110 Jamaah Haji
Seperti diberitakan sebelumnya, ketiga jemaah haji asal Gresik itu ditahan ketika hendak pulang ke tanah air karena kedapatan membawa uang cach Rp 6 miliar, Selasa (4/10).
Ketiganya adalah pasangan suami istri, Ansharul Adhim Abdullah (47) dan Sri Wahyuni (36), warga Desa Tebaloan, Kecamatan Duduksampeyan dan Rochmat (37), warga Dusun Betiring, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme Gresik.
Hanya saja, kepulangan tiga jemaah haji yang masuk kloter 39 tersebut belum bisa dipastikan, karena masih menunggu pesawat yang memulangkan jamaah haji asal Indonesia ada kursi yang kosong.
Baca Juga: SIG Berangkatkan Masmuchibah, Jemaah Haji Tertua asal Gresik
Lalu dari mana uang Rp 6 miliar tersebut? Rasa penasaran masyarakat Indonesia, khususnya Kabupaten Gresik akhirnya juga terjawab.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Gresik, Ir.Hj. Siti Muafiyah kepada Bangsaonline.com menyatakan, bahwa uang Rp 6 miliar yang dibawa tiga jamaah haji yang tergabung dalam kloter 39 tersebut adalah uang sumbangan dari donatur di Arab Saudi.
Hal itu, kata Muafiyah diketahui dari Zainul Arifin, salah satu mikimin asal Giri Kebomas yang membantu tiga jemaah haji tersebut. Zainul adalah warga asal Dusun Kajen Kulon, Giri Kecamatan Kebomas. "Zainul itu keponakan saya yang menetap lama di Madinah bersama keluarganya," terang Muafiyah, Kamis (6/10).
Baca Juga: Dilepas Bupati, Petrokimia Gresik Berangkatkan 266 Calon Haji Kloter 9
Bahkan saat pemeriksaan, lanjut Muafiyah, donaturnya asal Arab tersebut ikut didatangkan dan dimintai keterangan. "Jadi sudah klir. Alhamdulillah sudah bebas dan bisa pulang," terangnya.
Dia berharap kepulangan tiga jemaah haji itu lancar. Sebab, bisa dipastikan keluarganya sangat khawatir. "Kita doakan agar kepulangan mereka tidak ada halangan lagi," harapnya.
Muafiyah menambahkan, keponakannya Zainul Arifin merupakan tenaga haji musiman asal Gresik. Setiap tahun, ia dipercaya di Madinah sebagai tenaga haji.
Baca Juga: Wabup Qosim Sambut Kepulangan 900 Jamaah Haji Gresik
"Ia yang kebagian tugas ngantar jemaan haji asal Indonesia. Ia bersama keluarga sudah lama di sana (Madinah)," pungkas mantan anggota DPRD Gresik ini. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News