JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Puluhan warga dari lintas iman di Kabupaten Jombang menggelar aksi doa bersama demi keselamatan bangsa di Jl Aula Abadi Megah Motor Gus Dur, Selasa (1/11). Doa bersama ini merespon kabar rencana aksi besar-besaran pada 4 November mendatang di Jakarta. Mereka khawatir demonstrasi yang diikuti puluhan ribu orang dari berbagai penjuru itu akan berakhir ricuh. Sehingga mencederai demokrasi di Indonesia.
Refleksi yang diikuti puluhan orang dari berbagai elemen agama dan organisasi etnis ini berlangsung khidmat. Sebelum menyalakan lilin dan doa bersama, mereka menyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Padamu Negeri.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
"Kami ingin meneguhkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, tidak terkoyak oleh identitas yang beragam," ujar Heri Paulus, Ketua badan Kerjasama Antar Gereja (BKSG) Jombang.
Menurutnya, situasi Jakarta bisa saja merembet ke daerah jika tidak diantasipasi dengan baik. “Oleh kerena itu aparat penegak hukum bisa menangani masalah tersebut sesuai aturan yang berlaku,” tukasnya.
Pinandita Subiyanto dari komunitas Buddha Jombang menegaskan pentingnya kesadaran bersama antarelemen bangsa untuk bisa hidup rukun, damai dan saling mengasihi. Setiap agama mempunyai mekanisme internal untuk menciptakan suasana aman dan sejatera. “Mari kita kembali menghayati ajaran masing-masing untuk kebesaran bangsa ini," katanya.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Sementara Aan Anshori dari Jaringan Islam Antidiskriminasi (JIAD) Jatim menilai rencana aksi 4 November nanti sarat muatan politik yang berpotensi membenturkan berbagai keragaman identitas di Indonesia.
"Saya mengimbau semua pihak bisa berdemokrasi secara dewasa dan menggunakan akal sehat. Tidak perlu memprovokasi apalagi melakukan destruksi," tegas penggerak GUSDURian Jombang ini. (rom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News