JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Kongres XVII Muslimat NU resmi dibuka Presiden RI Joko Widodo, bertempat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/11). Forum tertinggi Muslimat NU tersebut mengambil tema "Dengan semangat Islam Nusantara, Kita Wujudkan Indonesia yang Damai dan Sejahtera".
Pembukaan Kongres ditandai dengan pemukulan rebana oleh Presiden Jokowi yang selanjutnya diikuti oleh para peserta.
Baca Juga: Mitigasi Narkoba dan Judol, Kongres XVIII Muslimat NU Hadirkan Mensos Gus Ipul Sebagai Pembicara
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat berkongres. Ia berpesan agar Muslimat NU ikut menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
"Kadang satu suku saja bisa bertengkar, apalagi kondisi Indonesia majemuk yang memiliki banyak suku, agama, dan ras berbeda-beda," tuturnya.
Jokowi juga menyampaikan asa terimakasihnya kepada Muslimat NU yang telah merelakan kader terbaiknya ikut membantu pemerintahan saat ini.
Baca Juga: Tokoh Negara dan Netizen Ucapkan Selamat Khofifah Pimpin Kembali Muslimat NU
"Saya suka sekali dengan Ibu Khofifah karena cerdas, lincah, dan dinamis. Salah satu menteri hebat yang dimiliki Indonesia. Selalu sigap meskipun belum diperintah," imbuhnya.
"Semoga Kongres berjalan lancar sampai selesai," tutur Jokowi di antara pesannya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan anggota Muslimat NU adalah ibu-ibu. Hal tersebut tidak bisa disepelekan, karena Ibu merupakan madrasah pertama untuk anak-anak bangsa.
Baca Juga: Wapres akan Tutup Kongres XVII Muslimat NU
"Madrasah ini yang nantinya membentuk karakter generasi penerus bangsa. Kalau dipersiapkan dengan baik, maka hasilnya pun baik. Jangan sampai menghasilkan generasi yang lemah," tuturnya.
Said Aqil mengatakan, Muslimat NU harus percaya diri dan kuat untuk menghadapi berbagai tantangan bangsa saat ini di semua lini kehidupan.
Turut hadir dalam acara tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Ketua DPR RI Ade Komarudin, Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang, Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj, Sinta Nuriyah Wahid, Ir KH Salahuddin Wahid, KH Hasyim Muzadi, dan sejumlah menteri Kabinet Kerja. Antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Riset dan Teknologi Muhammad Nasir, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Baca Juga: Kapolri Tegaskan Siap Bersinergi dengan Muslimat dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Kongres diikuti sekitar 2500 warga Muslimat NU yang terdiri dari pimpinan pusat, pimpinan wilayah, pimpinan cabang, cabang istimewa, peninjau dan undangan. Agenda utama Kongres adalah pemilihan Ketua PP Muslimat NU periode 2016-2021.
Dalam kongres juga digelar beberapa acara pendukung di antaranya peluncuran buku karangan Prof Dr Sri Mulyati berjudul "70 Tahun Muslimat NU, Kiprah dan Karya Perempuan NU", serta Expo Muslimat NU yang diikuti 100 peserta dari internal Muslimat NU dan umum.
Muslimat NU merupakan salah satu sayap organisasi NU khusus perempuan. Lahir di Purwokerto pada 29 Maret 1946, Muslimat NU bertujuan mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia melalui bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dakwah, dan sosial.
Baca Juga: Khofifah Terpilih Secara Aklamasi Karena Penuh Prestasi
Muslimat NU tersebar di 34 provinsi di Indonesia dan tercatat memiliki 532 cabang di tingkat kabupaten/kota serta 5.222 anak cabang di tingkat kecamatan. Adapun di tingkat desa atau kelurahan, Muslimat NU memiliki lebih dari 36.000 kepengurusan ranting dengan jumlah anggota sekitar 30 juta.
Rencananya, kongres akan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 27 November mendatang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News