JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Presiden RI, Joko Widodo direncanakan membuka Kongres XVII Muslimat NU di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, sekira pukul 09.00, Kamis (24/11).
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan sejumlah menteri dijadwalkan hadir dalam acara ini. Antara lain, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Baca Juga: Tokoh Negara dan Netizen Ucapkan Selamat Khofifah Pimpin Kembali Muslimat NU
Hajat lima tahunan Muslimat NU ini mengambil tema "Dengan semangat Islam Nusantara, Kita Wujudkan Indonesia yang Damai dan Sejahtera". Adapun agenda utama Kongres adalah pemilihan Ketua PP Muslimat NU periode 2016-2021.
Ketua Steering Committee (SC) Kongres XVII Muslimat NU, Machfudhoh Aly Ubaid mengungkapkan acara ini diikuti sekitar 10 ribu warga Muslimat NU, terdiri dari peserta dan penggembira kongres dari seluruh cabang dan wilayah se-Indonesia, ditambah cabang istimewa.
Dalam kongres juga digelar beberapa acara pendukung di antaranya peluncuran buku karangan Prof Dr Sri Mulyati berjudul "70 Tahun Muslimat NU, Kiprah dan Karya Perempuan NU", serta Expo Muslimat NU yang diikuti 100 peserta dari internal Muslimat NU dan umum.
Baca Juga: Wapres akan Tutup Kongres XVII Muslimat NU
Hingga kemarin, dukungan agar Khofifah Indar Parawansa maju kembali menjadi ketua umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) terus mengalir. Banjir dukungan mengalir kepada Menteri Sosial itu dari sejumlah Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU.
"Tentu Bu Khofifah tidak akan selamanya memimpin Muslimat NU, tapi saat ini beliau masih dibutuhkan dan belum ada pengganti sekaliber beliau," ungkap Ketua PW Muslimat NU Bali, Ani Haniah, dilansir Antara, Rabu (23/11).
Menurut Ani, Khofifah tidak hanya sukses membesarkan Muslimat NU, tapi piawai membentuk pengurus yang andal dalam menjalankan tugas-tugas organisasi.
Baca Juga: Kapolri Tegaskan Siap Bersinergi dengan Muslimat dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Hal ini menjadi salah satu dasar, PW dan sembilan PC Bali satu suara mendaulat Khofifah kembali menduduki posisi Ketua Muslimat NU yang memiliki anggota sekitar 35 juta orang itu hingga 2021.
Karena dinilai sukses membesarkan Muslimat NU, dukungan kepada Khofifah Indar Parawansa untuk kembali memimpin mengalir deras dalam kongres yang digelar hingga Minggu 27 November 2016.
Ketua PW Muslimat NU Sulawesi Tengah Hj Asria Samaila menuturkan, selama menjadi Ketua Muslimat NU khofifah menorehkan banyak prestasi, serta dinilai sangat peduli dan mengayomi warganya. Meskipun di tengah rutinitasnya sebagai Menteri Sosial RI.
Baca Juga: Khofifah Terpilih Secara Aklamasi Karena Penuh Prestasi
Karenanya, PW Sulawesi Tengah dan 13 cabang (PC) di bawahnya satu suara meminta Khofifah tetap memimpin Muslimat NU.
Tidak hanya PW dan 13 PC di Sulawesi Tengah, kata Asriah, Muslimat NU se-Sulawesi ditambah Gorontalo dan Manado sudah ada pembicaraan dan kesepakatan untuk tetap mempertahankan Khofifah.
"Cari figur seperti Bu Khofifah itu susah. Apalagi di Muslimat NU soal pengabdian, bukan semata-mata pengkaderan. Biarpun ada yang lebih muda tapi kalau tidak mampu mengurus Muslimat NU juga tidak tepat," katanya.
Baca Juga: Kongres XVII Muslimat NU: Dukungan Mengalir, Khofifah Tak Mau Besar Kepala
Dukungan juga mengalir dari Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU Malaysia. Ketua PCI Muslimat NU Malaysia, Mimin Mintarsih mengatakan kinerja Khofifah selama memimpin Muslimat NU sangat konkret dan jelas. Hingga saat ini, belum ada kader yang mampu menggantikannya.
"Dengan kapasitasnya, saya kira Bu Khofifah masih dibutuhkan dan layak memimpin Muslimat NU," tuturnya.
Muslimat NU merupakan salah satu sayap organisasi NU khusus perempuan. Lahir pada 29 Maret 1946, Muslimat NU bertujuan mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia melalui bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dakwah, dan sosial.
Baca Juga: Pukul Rebana, Presiden Joko Widodo Resmi Buka Kongres Muslimat NU XVII
Muslimat NU tersebar di 34 provinsi di Indonesia dan tercatat memiliki 554 cabang di tingkat kabupaten/kota serta 5.222 anak cabang di tingkat kecamatan. Adapun di tingkat desa atau kelurahan, Muslimat NU memiliki lebih dari 36.000 kepengurusan ranting.
Kongres berlangsung hingga 27 November 2016 mendatang. Rencananya, penutupan kongres dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. (mer/ant/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News