JOMBANG, BANGSAONLINE.com – Pasca kedatangan KPK (Komisi Peberantasan Korupsi) ke Kabupaten Jombang yang melakukan penggeledahan di ruang Sekda Ita Triwibawati dan sejumlah SKPD sejak awal pekan lalu terus menuai reaksi dari elemen masyarakat.
Hari ini, untuk mendukung KPK yang juga dalam rangka peringatan Hari Anti Korupsi se-dunia tanggal 9 Desember, dua kelompok aktivis menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Jombang.
Baca Juga: Kronologi Tewasnya Pria Asal Kediri, Gara-gara Video Mesum yang Dikirim dari WA
Dua kelompok massa yang melakukan demonstrasi ini meminta KPK memeriksa seluruh instansi pemerintahan di Kabupaten Jombang. Tak hanya itu, mereka juga menuntut penegakan hukum diproses dengan benar. Terutama kasus-kasus korupsi yang ada di kota santri.
Pantauan Bangsaonline, para aktivis yang tergabung dalam LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Lingkar Merah Putih Nasional melakukan aksi teatrikal di depan Kejaksaan Negeri Jombang. Diantara mereka ada yang berperan sebagai Sekda Jombang, Ita Triwibawati.
Ada juga yang berperan sebagai pegawai dinas PU Pengairan dan Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan, serta beberapa aktivis lainnya menjadi rekanan dan beberapa lainnya berperan sebagai penyidik KPK, Kejari, dan Kepolisian sebagai symbol penegak hukum.
Baca Juga: Demo Tolak PPN 12 Persen, Mahasiswa Geruduk DPRD Jombang
Dalam aksi teatrikalnya, mereka menggambarkan pertemuan antara Sekda Ita dengan sejumlah dinas, di antaranya PU Pengairan dan Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Perizinan, dan Dinas PU Bina Marga. Dalam pertemuan terseburt, rekanan proyek juga terlibat.
Di sela-sela pertemuan antara Sekda Ita dengan pegawai dinas dan rekanan, tiba-tiba penegak hukum datang melakukan penggeledahan. Tak lama kemudian, penegak hukum itu menyeret Sekda Ita. Selang beberapa menit, penegak hukum juga menyeret pegawai dinas PU Pengairan dan Dinas PU Cipta Karya Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan.
“Melalui aksi demo ini kami menuntut penegak hukum memproses kasus-kasus yang terjadi di Jombang. Seperti yang sudah diselidiki KPK kemarin, kasus pungli, dan lainnya harus segera dituntaskan. Penegak hukum jangan tinggal diam,” kata Hendro Suprasetyo, Ketua Lingkar Merah Putih Nasional di sela-sela aksi, Jumat (9/12).
Baca Juga: 2 Pengedar Sabu di Jombang Diringkus
Di samping itu, mereka juga meminta KPK memeriksa semua instansi pemerintahan di Kabupaten Jombang. “Jangan tebang pilih. Kami berharap KPK tingkatkan penyelidikan ke semua instansi-instansi di Kabupaten Jombang,” tandas Hendro.
Sementara itu, massa satunya yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang lebih awal mendatangi Kejari Jombang secara bergantian berorasi. Mereka juga menuntut hal serupa agar kasus-kasus yang ada di Jombang diproses dengan tuntas.
Mereka juga menyinggung agar penyelidikan KPK di kota santri terus dilanjutkan. “Seharusnya penyidik KPK bekerja tidak setengah-setengah dalam mengungkap dugaan kasus korupsi yang ada di Kabupaten Jombang.
Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah
KPK harus menggeledah semua instansi yang ada di Kabupaten Jombang. Hal ini dikarenakan masih banyak dugaan korupsi yang dilaporkan masyarakat yang belum tuntas penanganannya,” Hari Setyobudi, Koordinator aksi GMNI.
Menanggapi hal itu, Kasi Intel Kejari Jombang, Nur Ngali mengakui bahwa pihaknya hanya menangani satu kasus korupsi pada tahun 2016 yakni proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) PDAM Ploso Jombang. Dari kasus yang pendanaannya bersumber dari APBN itu Kejari menahan 6 tersangka. Adapun kerugian negara diperkirakan Rp 576 juta dari total anggaran Rp 9,6 miliar.
Terkait kasus lain termasuk yang ada di instansi pemerintahan Kabupaten Jombang, Nur Ngali mengaku belum ada penanganan oleh pihaknya. “Selama ada laporan, fakta, data terkait kasus apapun, termasuk di pemerintahan pasti kita tindak lanjuti,” tadasnya. Sebelum membubarkan diri, massa aksi sempat bergeser menuju Mapolres Jombang. mereka berjalan kaki beriringan sembari berorasi secara bergantian. (rom)
Baca Juga: Kejagung Tangani Kasus Dugaan Oknum Jaksa Terima Suap di Jombang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News