Pemred Dipolisikan, Obor Rakyat Masih Beredar di Bojonegoro

Pemred Dipolisikan, Obor Rakyat Masih Beredar di Bojonegoro Pengurus ponpes di Bojonegoro Tabloid Obor Rakyat yang dikirimkan orang tak dikenal. foto: eky nurhadi/Bangsa Online

BOJONEGORO (bangsaonline) – Tabloid Obor Rakyat masih terus beredar di beberapa tempat di Bojonegoro. Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidul Qur’an Ar-Roudloh di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro misalnya, kemarin sore, Kamis (19/6/2014), masih mendapatkan kiriman paket yang diduga dikirimkan oleh orang tak dikenal.

Selain itu, Ponpes Asyafi'iyah di Kanor juga mendapat kiriman tabloid Obor Rakyat. Kedua Ponpes itu menerima tiga paket tabloid yang isinya menyudutkan pasangan capres-cawapres Jokowi-JK. Tanpa pikir panjang, pihak ponpes langsung membakar puluhan tabloid itu.

Baca Juga: Jokowi Disebut Keturunan Tionghoa, Pemred Obor Rakyat Anggap Tak Terhina

"Sudah tiga kali kami mendapat paket kiriman tanpa identitas pengirimnya, edisi 1, 2 dan 3,” ujar Pengasuh Ponpes Tahfidul Qur’an Ar-Roudloh, Kiai Azizi Falaqi via surat elektroniknya, Jumat (20/6/2014).

Mulanya, ia menduga paket itu bukan berisi tabloid yang hingga saat ini masih ramai dibicarakan. Namun, setelah dibuka ternyata paket kiriman tanpa identitas pengirim itu berisi Tabloid Obor Rakyat. "Awalnya kami kira kalender atau semacamnya, tapi ternyata Obor Rakyat,” terang Azizi.

Dikatakannya, tiga paket kiriman itu diterimanya sekitar hampir dua pekan terakhir. Paket pertama diterima pada awal bulan lalu. Sedangkan paket selanjutnya diterima pada pekan kemarin dan paket ketiga diterima hari ini. Dari tiga paket tersebut, berisi tabloid tiga edisi pertama hingga ketiga. Tiga paket kiriman itu, terdapat sekitar 75 eksemplar.

Baca Juga: Arus Bawah Tandingi Obor Rakyat

Sementara itu, ia tidak berencana melaporkan paket kiriman tabloid itu ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat. Sebab, hal itu juga tidak banyak menyelesaikan masalah. Terlebih, saat ini masyarakat juga sudah berpikir kritis dengan segala pemberitaan di media massa. Pelaporan itu dinilai tidak ada pengaruhnya bagi masyarakat.

Tabloid Obor Rakyat beredar sejak sekitar sebulan lalu. Mulanya, Obor Rakyat banyak beredar di Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan beberapa pecan terakhir menyebar hampir di seluruh daerah di Indonesia. Alamat redaksi, pemimpin dan awak redaksi akhirnya terlacak. Salah satunya adalah staf ahli kepresidenan. Tim Jokowi-JK akhirnya melaporkan Pemred Obor Rakyat ke Mabes Polri, juga Bawaslu pusat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO