TUBAN, BANGSAONLINE.com - Cuaca buruk dan ombak tinggi yang terjadi dalam sepekan terakhir ini membuat para nelayan di Tuban libur melaut. Sebab, jika tetap nekat berlayar, risiko tinggi menanti.
Tingginya ombak ini terjadi sejak 17 Desember 2016 lalu. Para nelayan pun hanya bisa pasrah, sambil menunggu cuaca buruk reda.
Baca Juga: Pergi Melaut, Nelayan di Tuban Hilang Terbawa Arus
Seger (50), seorang nelayan Karangsari, Kecamatan Tuban kepada BANGSAONLINE.com, Jum’at (23/12) mengatakan, untuk mengisi waktu luang, para nelayan biasanya memperbaiki alat tangkap ikan.
"Kalau cuaca seperti ini pada libur mas," kata Seger saat sedang menyulami jaring.
Ia mengungkapkan, biasanya melaut mulai pukul 03.00 - 04.00 WIB pagi dan pulang pukul 12.00 - 15.00 WIB sore dengan hasil sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 1,5 juta.
Baca Juga: Difasilitasi EMCL, Nelayan di Tuban-Lamongan Berlomba Buat Sambal dan Olahan Hasil Laut
"Namun, setelah ombak tinggi akhir-akhir ini, pendapatan nelayan hanya sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Ruadi (40). "Dari pada waktu luang, mending saya buat memperbaiki jaring, agar nanti kalau waktu sudah bersahabat tinggal melaut lagi," katanya.
Ia mengaku mampu mendapatkan 7 sampai 15 kilogram rajungan jika cuaca sedang bersahabat. (tbn1/wan/rev)
Baca Juga: Nelayan asal Tuban Ditemukan Tim SAR Gabungan Tak Bernyawa Usai Hilang di Laut Selama 2 Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News