Jalan Raya Manyar Masih Macet, Kini malah 'Berlumpur' usai Diperbaiki

Jalan Raya Manyar Masih Macet, Kini malah Pengendara harus melambatkan laju kendaraannya saat melintas di jalan Manyar antara Desa Betoyo hingga Pecuk. Akibatnya, lalu lintas padat merayap, Jumat (14/1) malam kemarin. foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Masyarakat kembali mengeluhkan buruknya perbaikan jalan pantura di Kecamatan Manyar, tepatnya mulai Desa Betoyo hingga Pecuk sepanjang sekitar 2 km. Pasalnya, perbaikannya yang dilakukan dengan cara dipedel tak malah memperlancar arus lalu lintas, malah membuat makin macet, terutama saat turun hujan.

Seperti yang terjadi tepatnya hari Kamis-Jumat (13-14/1) petang. Jalan tersebut menjadi bletokan alias becek. Pengguna jalan dari dua arah, baik dari arah Manyar dan Bungah harus melajukan kendaraannya dengan pelan, karena jalan menjadi sangat licin.

"Semua kendaraan berjalan pelan. Akibatnya, terjadi kemacetan panjang. Bahkan kendaraan cenderung berhenti," kata Sholeh, warga Bungah saat pulang dari Gresik, Jumat (14/1), malam.

Menurut dia, untuk menempuh Gresik hingga Bungah biasanya hanya butuh waktu kurang dari setengah jam. Namun, saat ini dirinya butuh waktu hingga 2,5 jam untuk sampai rumah karena terjebak macet.

"Sekarang lewat jalan tersebut pagi hari atau malam hari tak ada bedanya, tetap macet. Sebab, volume kendaraan tetap banyak. Terlebih, kendaraan pemuat galian C," keluhnya.

Sementara anggota FPDIP DPRD Gresik, Noto Utomo, menanggapi sinis dampak perbaikan jalan ini. "Betulkan, terbukti omongan saya. Meski jalan yang rusak diperbaiki dengan dipedel, tapi tetap macet," kata Noto kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (15/1).

Menurutnya, langkah pemerintah memperbaikan jalan Manyar dengan cara pedel sangat tidak tepat. "Sebab pedel itu saat terkena air menjadi licin. Ini kan sama saja buang-buang anggaran saja," cetus Noto.

Karena itu, Noto berharap pemerintah secepatnya turun tangan untuk melakukan perbaikan jalan tersebut dengan cara diaspal. "Atau kalau bisa dicor beton," harapnya.

Jalan Raya Manyar sendiri termasuk kategori jalan nasional. Jalan tersebut selama ini menjadi akses warga dalam hilir mudik untuk menggeliatkan perekonomian antarkota bahkan akses perekonomian nasional.

"Kalau jalan tersebut lama dibiarkan seperti itu, berapa kerugian ekonomi yang diderita masyarakat, khususnya pengusaha," pungkas politisi muda PDIP asal Bungah ini. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO