TUBAN, BANGSAONLINE.com - Bupati Tuban, H. Fathul Huda menegaskan bahwa kilang minyak baru di Tuban, yang saat ini baru mulai proses pembangunan, harus memperkerjakan warga ring 1.
Pembangunan kilang minyak itu dikerjakan Rosneft Oil Company dan Pertamina.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Bahkan, Fathul Huda enggan apabila menunggu pabrik tersebut berdiri. Ia meminta agar sejak proses pembangunan yang saat ini dalam proses pembebasan lahan di Kecamatan Jenu, Rosneft dan Pertamina juga merekrut warga sekitar.
"Meski itu baru tahap pembangunan proyek, tetap kalau bisa bisa warga ring 1 harus dilibatkan," ujar Bupati yang berlatarbelakang Nahdlatul Ulama (NU) ini saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Senin (16/1).
Pelibatan warga Tuban dalam pembangunan ini, kata Huda, agar angka pengangguran mengalami penurunan. Ia juga meminta agar nantinya warga dibuatkan sentra ekonomi di sekitar perusahaan.
Baca Juga: PT TPPI Tuban Ajak Masyarakat Bebersih Pantai dan Bagikan 1.000 Bibit Pohon
"Dengan adanya perusahaan Rosneft di situ, diharapkan nantinya pertumbuhan ekonomi juga bisa meningkat. Karena warga sekitar bisa memanfaatkan peluang usaha di sekitar wiyalah itu," terang Bupati yang juga Wakil Ketua PWNU Jawa Timur itu.
Tak hanya itu, Huda juga mengingatkan soal warga terdampak pembangunan maupun aktivitas Kilang Minyak, agar nantinya diberikan ganti rugi atau tali asih.
"Bagi warga yang kehilangan lahan sebaiknya diberi pekerjaan pengganti. Bisa mengganti pekerjaannya dengan usaha ternak maupun kegiatan yang lainnya. Meski warga menggarap di lahan perhutani, tetap saja para warga diarahkan pada kegiatan lain yang penghasilannya sama ketika menjadi petani," pungkasnya.
Baca Juga: SKK Migas Teken Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Amanah dan Melati
Sementara itu, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Rachmad Hardadi menjelaskan bahwa pembangunan kilang minyak kerjasama antara Pertamina dan Rosneft Oil Company akan membutuhkan tenaga kerja sekitar 35 ribu sampai 50 ribu orang. Proyek ini akan dimulai pada Juni mendatang.
Ia berjanji akan mengutamakan tenaga kerja lokal. "Tenaga kerja proyek pembangunan kilang minyak akan kita prioritaskan tenaga kerja lokal," kata Rachmad Hardadi
Ia membeberkan, proyek pembangunan kilang minyak terbesar se-Indonesia tersebut dipastikan dapat menimbulkan multiplayer efek yang tidak sedikit. Misalnya, seperti usaha kuliner, kos-kosan, laundry, dan berbagai usaha lainnya.
Baca Juga: PRPP Sabet Patra Nirbhaya Karya Pratama
"Nanti setelah berdiri pasti akan berdampak positif bagi masyarakat Tuban, khususnya sekitar perusahaan," terangnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News