Pembangunan Lift JPO di Jalan Basuki Rahmat Lanjut Lagi

Pembangunan Lift JPO di Jalan Basuki Rahmat Lanjut Lagi Pengerjaan proyek lift di jalan Basuki Rahmat belum rampung.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pembangunan lift pada jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Basuki Rahmat atau di depan KFC mulai dikebut kembali, Selasa (7/2/2017). Kali ini, yang dikerjakan adalah membongkar bahu jalan sebagai tempat lift di sisi barat JPO.

“Sebagian bahu jalan sisi barat saja yang dibongkar, kalau di sisi timur tidak perlu karena masih lebar," kata Kepala Dinas PUBMP Erna Purnawati kepada wartawan.

Menurut Erna, ia terpaksa membongkar sebagian bahu jalan karena di bawah pedestrian banyak utilitas yang dikhawatirkan akan memakan waktu lebih lama jika dipindahkan. "Kita akan bongkar sedikit jalannya sehingga nanti saluranya juga dibelokkan," katanya.

BACA JUGA:

Proyek ini, kata dia, dikerjakan oleh antar SKPD, yaitu Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan dan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan. Proyek ini sebenarnya sudah dimulai sejak awal tahun lalu, tapi kemudian lama tidak dilanjutkan pekerjaannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Kota Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu mengatakan proyek itu memang perlu hati-hati, supaya tidak merusah utilitasnya.

“Makanya kami perlu hati-hati supaya tidak terganggu,” kata Maria.

Adapun tujuan pembangunan lift di JPO itu untuk membantu masyarakat pengguna Jembatan penyeberangan, terutama bagi kaum difabel yang seringkali merasa kesulitan untuk menyeberang. Makanya, dengan adanya lift ini diharapkan membantu kaum difabel untuk menyeberang.

“Ini memang untuk menyiapkan fasilitas bagi warga yang menggunakan jembatan penyeberangan, khususnya difabel,” kata dia.

Pembangunan lift di Jalan Basuki Rahmat ini merupakan pembangunan yang pertama di Surabaya. Selanjutnya, pembangunan yang sama akan dibangun di JPO Jalan Ahmad Yani atau di depan Dinas Pertanian Provinsi Jatim.

Menurut Maria, biaya pemasangan lift semuanya ditanggung oleh penyewa JPO, sehingga yang pesan alatnya dan yang memasang adalah penyewanya itu. Pemkot Surabaya hanya memastikan bahwa penyewa itu tetap memfungsikan JPO itu sebagai fasiilitas untuk masyarakat.

“Jadi, biaya pemasangan lift semuanya ditanggung oleh penyewanya, sehingga yang pesan dan yang pasang penyewanya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat mengatakan bahwa semua JPO di Kota Surabaya nantinya akan dipasangi lift semuanya. Sedangkan di jalan protokol Surabaya terdapat 23 JPO.(yul/rev)‎