KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Mojokerto dalam posisi siaga I menyusul keluarnya radiogram Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Instansi yang membidangi pengamatan meteorologi dan kualitas cuaca ini menyampaikan adanya potensi angin kencang yang bakal melanda sejumlah wilayah di Jatim hingga Maret mendatang.
"Kita tengah siaga, karena bencana itu datangnya tidak bisa diprediksi. Termasuk potensi angin kencang sebagaimana disampaikan BMKG," kata Zainudin, koordinator Tagana Kota Mojokerto, Jumat (10/2).
Baca Juga: Longsor di Mojokerto, Warga Diimbau Relokasi
Saat ini peran Tagana dalam penanganan bencana lebih fokus pada permasalahan yang timbul pada saat terjadi. Bentuknya berupa pendampingan korban hingga distribusi bantuan logistik ke lokasi bencana.
"Yang sering terjadi bencana banjir, meski banjir di Kota Mojokerto ini kebanyakan kiriman dari daerah sekitar," imbuhnya.
Dengan personil sebanyak 25 orang, jika terjadi bencana dengan skala besar, Tagana akan bergabung dengan Satlak bencana yang terdiri atas multi elemen. Sebagai kendali Satlak bencana, ada di Dinas Satpol PP melalui bidang Linmas.
Baca Juga: Wakil Bupati Mojokerto Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Puting Beliung
"Satlak itu sebagai koordinatornya. Kalau terjadi bencana yang besar. Tagana akan bergabung dengan berbagai elemen lain." pungkas Zainudin.
Sementara itu Mashudi penanggungjawab Satlak bencana Kota Mojokerto mengaku telah mendapatkan kabar potensi angin kencang dari BMKG. "Kita mendapat kabar itu. Sehingga kita siaga sewaktu-waktu langsung bertindak," paparnya.
Ia menjelaskan kendali Satlak dipegang bidang Linmas Dinas Satpol PP. Seluruh linmas se-Kota Mojokerto yang berjumlah 750 personil merupakan personil yang dikendalikan Satlak.
Baca Juga: Akibat Hujan Deras, Longsor Terjadi di Sejumlah Titik Trawas-Pacet Mojokerto
"Linmas itu tersebar di seluruh kelurahan. Mereka bertugas mulai dari deteksi dini munculnya bencana di wilayahnya. Setiap ada kejadian, linmas akan melaporkan secara berjenjang hingga ke tingkat Pemkot," ujar pria yang juga Plt Kepala Dinas Satpol PP Kota Mojokerto ini.
Kesiapan Satlak dalam menangani bencana, kata Mashudi dirasa mampu. Selain secara kewilayahan Kota Mojokerto yang relatif kecil, juga kejadian bencana di Kota Mojokerto relatif masih dalam skala yang tidak berat.
"Kalau ada wilayah setingkat kelurahan yang terkena banjir, linmas akan memberikan laporan. Dan Satlak langsung bergerak. Kita memiliki banyak elemen di Satlak," pungkas Mashudi. (yep)
Baca Juga: Puskesmas Tawangasri Diterjang Angin, Bupati Ikfina Beri Atensi Khusus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News