
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto terus bergerak menangani daerah terdampak banjir. Sejumlah kecamatan yang dilanda banjir antara lain, Kecamatan Sooko, Kemlagi, Gedeg, dan Dawarblandong.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Mojokerto, Parmanto, mengatakan banjir yang terjadi di sejumlah kecamatan disebabkan tingginya intensitas hujan.
Baca Juga: Anggota DPRD Jatim ini Angkat Bicara soal Isu Jual Beli Jabatan di Pemkab Mojokerto
Parmanto menyebut, ketinggian air di dalam rumah warga rata-rata 40 cm. Adapun wilayah terdampak paling parah di Dusun Bekucuk, dengan ketinggian air mencapai 50 cm.
Luapan air juga menggenangi sejumlah lahan pertanian tempuran seluas 30 Ha. Rinciannya, tanaman padi 15 Ha dan lahan tebu 15 Ha.
Beberapa fasilitas umum seperti SDN Tempuran, tempat ibadah, halaman balai desa, serta bangunan TK turut tergenang.
Baca Juga: Dawarblandong Mojokerto Banjir, Polisi Gercep Evakuasi Warga
"Dalam penanganan dampak banjir, Tim BPBD Kabupaten Mojokerto bersinergi dengan polsek setempat, koramil setempat, perangkat desa. Kami terus siaga di wilayah yang paling terdampak banjir, yaitu di Kecamatan Sooko dan Kecamatan Dawarblandong," ujar Parmanto, Sabtu (1/3/2025).
Menurutnya, tim BPBD juga siaga untuk melakukan penanganan darurat di daerah yang masih terjadi genangan banjir. Salah satunya, melakukan mitigasi penyebab banjir, evakuasi, dan upaya penanganan korban.
Baca Juga: Bupati Mojokerto Terpilih Tegaskan Bantuan untuk Korban Terdampak Ledakan di Sumolawang
"Kami menggerakkan peran stakeholder terkait bersama masyarakat, membersihkan kayu-kayu kecil dan besar yang menyumbat Dam Sipon," jelas Parmanto.
Parmanto menambahkan, bahwa penanggulangan bencana secara pentahelix melibatkan pemerintah, badan usaha, masyarakat, akademisi, dan media.
"Upaya-upaya telah dilakukan tim BPBD. Monitoring kejadian, evakuasi, penyaluran bantuan. BBWS Jatim juga mengaktifkan dua pompa dalam upaya pengurangan debit air," katanya.
Baca Juga: Ratusan ASN Kabupaten Mojokerto Ikuti Senam Massal Peringatan HUT Korpri ke-53
"Kami masih berupaya untuk menangani secara total dampak banjir itu. Secara keseluruhan, sudah bisa tertangani dengan baik. Selain membersihkan dampak banjir, tim BPBD juga membagikan makanan sehat masyarakat yang terdampak banjir," pungkasnya. (ris/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News