BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Terowongan Mrawan, kini jadi tempat wisata. Terowongan berusia 116 tahun itu, berada di kawasan hutan lindung PTPN XII Gunung Gumitir dan wilayah perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Jember.
Tempat ini dibangun sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1901-1902 dan akhirnya selesai pada tahun 1910. Pelaksana pembangunan terowongan itu adalah perusahaan kereta api Hindia Belanda.
Baca Juga: Usai Makan Korban Jiwa WNA China, Spot Foto Kawah Ijen Banyuwangi Ditutup
Pembangunan terowongan dengan panjang 690 meter di ketinggian 400 meter dari permukaan laut ini, dibangun dengan cara memaksa warga sekitar untuk melakukan kerja rodi. Dengan banyaknya warga yang dipaksa kerja rodi, banyak korban berjatuhan dalam proses pembangunan itu. Banyak cerita menyeramkan yang mewarnai perkembangan terowongan Mrawan.
Namun, kisah seram itu sudah jadi cerita lama. Sekarang, kawasan terowongan ini sudah menjadi salah satu jujugan warga untuk berwisata. Karena tempat bersejarah ini telah dimasukkan rangkaian tempat wisata di kawasan wisata Gumitir milik PTPN XII.
Ryan Hidayat, petugas penjaga lintasan terowongan yang bermarkas di pos Jaga terakhir stasiun KA Kalibaru saat ditemui, Jumat (10/2) mengatakan, banyak peristiwa bersejarah tentang terowongan itu. Salah satu ceritanya, bagian terowongan yang dibangun lebih dahulu adalah tembok sebelah kiri dan kanan pada tahun 1901-1902. Proses pembangunan itu sempat berhenti karena di terowongan, terdapat pancuran air. Kemudian, aliran air dari sumber air itu dialihkan ke luar terowongan. Baru kemudian, pembangunan dilanjutkan dengan konstruksi lengkung penutup terowongan yang memakan waktu sekitar delapan tahun. Akhirnya, bangunan terowongan kereta api yang menembus gunung itu, rampung pada tahun 1910.
Baca Juga: Khofifah: Tinggal Pilih, di Jatim Ada 1.396 Wisata, ini Destinasi Eksotik Tiap Kabupaten
“Kini, terowongan Mrawan dikelola PT KAI Daerah Operasi IX Jember,” terangnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, terowongan terus bersolek. Ada beberapa kali renovasi di zaman modern ini. Selain itu, bagian luar terowongan juga dicat lebih cerah dan penuh warna. Di sana, juga ada taman kecil yang lumayan rapi dan tertata.
Pada hari libur, pengunjung tambah banyak yang datang ke lokasi itu untuk berwisata sejarah. Pengunjung yang datang dari arah wisata Gumitir harus membayar karcis sebelum memasuki terowongan tersebut. Kawasan wisata Gumitir yang juga memberikan fasilitas angkutan penunjang seperti kuda dan jip. Selain itu, pihak PT KAI Daop IX Jember juga memberikan fasilitas wisata berupa lokomotif wisata yang berjalan dari stasiun Mrawan melewati terowongan, sampai stasiun Kalibaru dan kembali ke tempat semula.
Baca Juga: Bulan Madu Romantis di Wisata Tersembunyi Banyuwangi
“Dengan sarana yang ada sekarang, muda mudi maupun dewasa dari luar kota, berkunjung untuk sekedar foto foto di sekitar terowongan dan nikmati panorama alam di sekitar terowongan.” (bwi1/rus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News