BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Ternyata Banyuwangi tidak hanya memiliki potensi alam yang menjadi jujukan para wisatawan. Kabupaten yang berjuluk The Sunrise of The Java ini ternyata juga memiliki potensi destinasi wisata religi.
Salah satunya Makam Waliyullah Datuk Abdurrahim bin Abu Bakar bin Abdurrahim Bauzir, yang terletak di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kelurahan Lateng, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi.
Baca Juga: Launching Majapahit's Warrior Underwater, Pj Gubernur Jatim Sampai Ikut Nyelam Letakkan Patung
Makam ulama asal Negeri Yaman ini tidak pernah sepi dari para peziarah. Apalagi di saat malam Jumat Legi atau hari-hari besar agama Islam maupun hari libur.
Para peziarah ini datang dari berbagai daerah, baik dari dalam maupun luar Banyuwangi. Mereka ada yang berasal dari Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, Surabaya, Jakarta, dan Madura. Bahkan ada yang dari luar pulau Jawa, seperti Lampung, Banjarmasin, dan kota lainnya.
"Setiap harinya rata-rata ada 500 - 1.000 peziarah. Apalagi jika pada malam Jumat Legi, bisa lebih karena ada pengajian rutin," kata H. Moh Reza Pahlefi, Ketua Pengurus Makam Waliyullah Datuk Abdurrahim, Jumat (15/7/2022).
Baca Juga: Ditpolairud Polda Jatim Amankan Dua Pelaku Jual Beli Benih Lobster Ilegal di Banyuwangi
Reza yang juga masih Cicit Datuk Abdurrahim ini menjelaskan bahwasanya para peziarah yang datang, pada umumnya melantunkan do'a tahlil seperti halnya di makam-makam Waliyullah lainnya.
"Semasa hidupnya pada tahun 1800-an, Datuk Abdurrahim juga ikut berjasa dalam mensyiarkan Agama Islam di wilayah Jembrana Bali, Banyuwangi, dan wilayah sekitarnya. Beliau juga memiliki kelebihan dan karomah seperti halnya para kekasih Allah lainnya," jelas Reza.
Dengan banyaknya pengunjung yang berziarah ke Makam Datuk Abdurrahim itu pun, masyarakat sekitar juga mendapat berkah. Banyak warga sekitar yang berjualan bunga tabur, makanan, buah-buahan, dan suvenir di sekitar tempat ini, hingga menjadi tukang parkir.
Baca Juga: Tim BPBD Lumajang Juara Umum dalam Semarak Gelar Peralatan se-Jatim, Ini Lima Arahan BNPB
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Banyuwangi Muhamad Yanuar Bramuda mengatakan, wisata religi merupakan salah satu peluang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Banyuwangi. Oleh sebab itu, saat ini pihaknya tengah mengembangkan potensi destinasi wisata religi di Bumi Blambangan.
"Selama ini kan yang kita kembangkan adalah destinasi alam gunung, laut, dan hutan. Tetapi kita punya potensi yang terlupakan, yakni wisata religi. Seperti makam Datuk (Abdurrahim), Bupati (Banyuwangi Terdahulu) dan makam Waliyullah lainnya di Banyuwangi," kata Bramuda, Jumat (15/7/2022).
Menurut Bramuda, makam Waliyullah Datuk Abdurrahim juga memiliki potensi wisata religi yang cukup luar biasa. "Karena memang wisatawannya merupakan wisatawan khusus," ujar Bram.
Baca Juga: Rumah di Banyuwangi Rusak Usai Diterjang Hujan Deras dan Tertimpa Pohon
Selain Makam Datuk Abdurrahim, Banyuwangi juga memiliki destinasi wisata religi lainnya yang tengah dikembangkan. Yakni makam Waliyullah K.H. Abdullah Faqih, di Dusun Cemoro, Desa Balak, Kecamatan Songgon.
Beliau adalah pencetus Budaya Kembang Endog Maulid Nabi SAW dan juga merupakan Waliyullah asli kelahiran Banyuwangi. Selain itu, di desa setempat juga terdapat potensi wisata alam berupa gua.
"Di sana yang masih kita kembangkan dengan mengkombinasikan wisata religi berziarah ke makam Waliyullah K.H Abdullah Faqih dan wisata alam dengan menyusuri masuk ke Gua Cemoro," ujar Bramuda.
Baca Juga: Diduga Mabuk Sopir Truk Fuso Tabrak Pagar Masjid Ikon di Banyuwangi, 3 Motor Rusak Parah
Bram berharap dengan adanya tambahan wisata religi, dapat menambah minat wisatawan untuk berkunjung ke Banyuwangi.
"Tidak hanya sekadar melihat dan menikmati panorama alam, gunung, laut, dan hutan, tetapi juga berwisata religi yang kini tengah dikembangkan Dinas Pariwisata Banyuwangi," pungkasnya. (guh/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News