Perancis dan Arab Saudi Tertarik Kelola Tambang Emas di Indonesia

Perancis dan Arab Saudi Tertarik Kelola Tambang Emas di Indonesia Zaenal Arifin

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Semakin banyak investor asing yang melirik kekayaan alam Indonesia. Mereka pun berlomba-lomba berinvestasi dengan mendirikan industri di berbagai sektor, salah satunya tambang.

Kabarnya, saat ini Perancis dan Arab Saudi tertarik menancapkan investasinya untuk mendirikan pabrik Smelter di Indonesia. Mereka melirik banyaknya kandungan tambang emas di bumi Indonesia.

Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport

"Setahu kami dua negara itu getol bisa masuk ke Indonesia untuk mendirikan pabrik Smelter," kata Ketua Serikat Pekerja Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SP FSPMI) PT. Smelting, Zaenal Arifin, kemarin.

Menurut dia, perusahaan raksasa tersebut melirik beberapa tambang emas yang berada di luar Papua. Lokasi tambang emas yang dilirik di antaranya, di Kabupaten Banyuwangi, Bengkulu, Bali, Wonogiri Jawa Tengah, Jawa Barat, Martabe Sumut dan lainnya.

"Potensi kandungan emas di bumi Indonesia yang melimpah ruah ini membuat investor asing berlomba-lomba bisa masuk ke Indonesia seperti Perancis dan Arab Saudi," terang Zaenal.

Baca Juga: Pascakebakaran, Presdir PTFI Inspeksi Lokasi Common Gas Cleaning Plant di Smelter Gresik

Karena itu, ia meminta masyarakat Indonesia tidak risau walaupun PT. Freepot nantinya tidak menyetujui perpanjangan kontrak kerjasama dengan Indonesia untuk pengeloaan tambang emas di bumi Papua.

"Sebab, banyak negara lain yang berebut masuk ke Indonesia untuk mengelola tambang emas," ungkapnya.

Dengan potensi tambang emas di Indonesia, lanjut Zaenal, sedikitnya dibutuhkan 6 pabrik smelter untuk mengolah hasil tambang emas di beberapa wilayah.

Baca Juga: PG Kerahkan Mobil Bronto Skylift Padamkan Kebakaran Smelter, Presdir Freeport Ucapkan Terima Kasih

Ia pun berharap pembangunan pabrik smelter ini dapat segera diwujudkan karena akan berdampak positif terhadap peran Indonesia, terutama terkait pengurangan angka pengangguran.

"Nah, nantinya kalau di Indonesia sudah berdiri sedikitnya 6 smelter, maka sedikitnya dibutuhkan lapangan pekerjaan sebanyak 30 juta orang," ujarnya.

"Itu belum termasuk lapangan pekerjaan di industri baru setelah berdirinya Smelter. Kan rumusnya, setiap berdiri pabrik Smelter di sekitarnya akan ada pabrik pupuk, semen dan tembaga. Pabrik-pabrik itu menampung limbah atau bahan yang bisa dimanfaatkan untuk produk seperti konsentrat dan lainnya," terangnya.

Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia

"Dengan adanya pabrik pupuk, semen dan tembaga kan jelas membutuhkan pekerja, sehingga lapangan pekerjaan makin banyak," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO