Buruknya Layanan Pasien RSUD dr Wahidin Jadi Bulan-bulanan Netizen, Dewan segera Panggil Dirut

Buruknya Layanan Pasien RSUD dr Wahidin Jadi Bulan-bulanan Netizen, Dewan segera Panggil Dirut Pasien BPJS yang beruntung telah dilayani. Sementara ratusan pasien masih harus ngantri nunggu dipanggil. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Carut marutnya kondisi pelayanan RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto tak ubahnya dengan mengurai benang kusut. Persoalan ini kini jadi kajian kalangan DPRD setempat yang telah mengagendakan pemanggilan terhadap manajemen RS plat merah itu.

"Buruknya kondisi pelayanan di RSUD itu terkait masalah integritas manajemennya. Telah terlihat kemampuan SDM pengelolanya," sindir Ketua Fraksi PKB, Junaedi Malik, Kamis (30/3).

Baca Juga: Urai Antrean, RSUD Kota Mojokerto Buka Aplikasi Online untuk Berobat

Politisi yang dikenal kritis ini menjelaskan, pihaknya melihat tidak adanya komitmen yang jelas dalam pemberian layanan terhadap masyarakat. "Ini masalah klise, cuman persoalan komitmen dan integritas. Ada yang punya nggak? Adakan reward dan punishment maka persoalan itu akan terpecahkan," cetusnya.

Kata ia, persoalan layanan RSUD ini ia angkat dalam rapat gabungan komisi atas Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Wali Kota tahun 2016, kemarin.

Keprihatinan yang sama diutarakan Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, Umar Faruq. "Persoalan layanan RSUD ini jadi kajian kami. Kami akan sidak lapangan, dan akan memanggil direktur RS untuk mengklarifikasi kondisi itu," katanya.

Baca Juga: Buka Pelatihan Manajemen Mutu, Wali Kota Mojokerto Dorong Peningkatan Pelayanan RSUD Surodinawan

Faruq yang juga ketua DPW PAN Kota ini mengaku prihatin dengan pelayanan RSUD yang tak membaik. "Tidak ada RS di luar kita seperti itu. Kondisi ini telah terjadi sejak lama. Silakan belajar ke RSUD Pasuruan, di sana manajemennya bisa jadi acuan," cetusnya.

Sementara itu, ratusan pasien masih terlihat mengantre obat di ruang tunggu RS sampai jam 13.00 WIB. Dari pantauan wartawan di lokasi, terlihat layar nomer pasien menunjuk angka 260. Artinya, sampai siang itu petugas obat baru melayani 260 pasien. Padahal, jumlah daftar tunggu masih ratusan lagi.

Antrean terlihat di loket layanan BPJS, sementara layanan pasien umum nampak kosong. Panjangnya antrean ini diduga akibat kurangnya petugas ataupun perangkat komputer.

Baca Juga: Dewan Pengawas RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Kembali Dikukuhkan

Kasus antrean pasien di dua titik layanan mulai dari poli kesehatan sampai loket obat ini pun jadi topik hangat kalangan netizen. Akun Afif Bacrudin mengatakan, "Oleh gede bangunane tok, pelayanannya menjengkelkan". Akin Pur Naningsih menimpali, "Temen coi, budal jam 07.00 wib pulang 14.30 wib".

Senada diungkapkan Ika Sulystya Ayuningrum. "kenek dbd wes kate matek g d tangani malah d kngkon moleh.. Dg alasan sek iso d tangani ndk puskesmas. Pdhl puskesmas e Dw sg ngwei rujukan d gwo runu. RS genxxxng cne," kecamnya.

Dikonfirmasi atas persoalan ini, Kabid Pelayanan Medis Didik tidak berada di tempat. Dua orang petugas RS mengatakan jika dr Didik tengah cuti untuk ibadah umroh. Sementara direktur dr Sugeng juga tidak berada di tempat. (yep/rev)

Baca Juga: Antisipasi Corona, RSUD Siapkan Ruang Karantina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO