Listrik Mahal, Puluhan Warga Lekok Wadul Dewan

Listrik Mahal, Puluhan Warga Lekok Wadul Dewan Perwakilan empat desa kecamatan Lekok saat hearing dengan Komisi III DPRD Pasuruan. foto: HABIBI/ BANGSAONLINE

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kenaikkan tarif dasar listrik PLN tiga kali berturut turut sejak Januari 2017 dianggap sangat membebani ratusan warga di Kecamatan Lekok. Mereka keberatan, pasalnya mayoritas warga mereka berpenghasilan rendah.

Mereka pun ramai-ramai mendatangi kantor DPRD Kabupaten agar para wakil rakyat bisa bisa membantu untuk mengupayakan penyesuaian tarif subsidi listrik bagi warga setempat.

Baca Juga: Ketua DPRD Pasuruan Support Penuh Persekabpas untuk Terus Menang di Liga Nusantara

Untuk diketahui, tarif yang diberlakukan kepada mereka masuk kategori tarif bisnis. Mereka harus membayar biaya berlipat-libat untuk membuat rumah terang benderang dengan aliran listrik. Padahal, voltase listrik yang mereka pakai adalah tergolong untuk masyarakat miskin, yakni 450 VA.

“Sejak kenaikan tarif, warga harus mengeluarkan biaya besar untuk listrik. Biaya tersebut setara dengan kelas menengah atau skala bisnis,” kata Sofian, Ketua Paguyuban warung listrik Lekok, saat mengadu ke Komisi III DPRD Kabupaten .

Sofian menjelaskan, ada tujuh warga desa yang harus menanggung biaya listrik tinggi. Biaya tinggi itu harus dibebankan kepada warga, lantaran menikmati listrik dengan menggunakan warung listrik (warlis).

Baca Juga: Peringatan Harkodia di Pasuruan, Pj Gubernur Jatim Tekankan Pilar Utama Pencegahan Korupsi

Sofian mengungkapkan tidak semua warga di sana dapat menikmati listrik langsung dari PLN. Bahkan, ada dua desa yang benar-benar tak tersentuh pendaftaran layanan PLN secara langsung. Mereka harus melalui perantara warlis. Di antaranya Desa Semedusari sebanyak 250 KK dan Alastlogo sebanyak 500 KK.

Sementara desa-desa yang dapat layanan pendaftaran PLN melalui warlis yakni Desa Wates sebanyak 250 KK, Pasinan sebanyak 300 KK, Balunganyar 80 KK, Gejukjati sebanyak 40 KK, dan satu desa di wilayah Kecamatan Nguling, yakni Sumberanyar sebanyak 150 KK yang memanfaatkan jaringan warlis.

Untuk Semedusari dan Alastlogo, Kecamatan Lekok, murni menggunakan warlis. Tidak melalui pelayanan pendaftaran PLN untuk bisa memperoleh listrik. Untuk lainnya, ada yang sudah terdaftar PLN, tapi sebagian masih belum. (bib/par/rev)

Baca Juga: Polisi di Pasuruan Ringkus Bandar Sabu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Penuhi Air Bersih Warga, Pemdes Krandegan Sukseskan Program SPAM dari PUPR':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO