SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jelang Pemilu 2019, Tommy Soeharto mulai eksis. Mengutip dari Tribunnews.com, Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya ini mengajak massa partainya untuk menguasai senayan atau DPR. Menurutnya, saat ini fungsi legislatif banyak disalahgunakan.
"Harusnya mereka mengelola negara dengan baik, tapi mereka masih sibuk dengan korupsinya," kata putra Presiden Soeharto itu saat menghadiri konsolidasi Partai Berkarya di Surabaya, Rabu (10/5) lalu.
Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil
Kasus korupsi yang terbaru, kata Tommy, adalah kasus korupsi berjemaah E-KTP. "Ada 50 persen lebih yang dikorupsi dari nilai proyek yang dianggarkan," jelasnya.
Untuk merebut kekuasaan di Senayan, kata dia, harus melalui partai sesuai dengan mekanisme undang-undang negara. "Karena itulah mengapa Partai Berkarya ini harus ada," terangnya.
Partai Berkarya adalah satu dari empat partai baru calon peserta Pemilu 2019. Partai ini dibentuk sesuai SK Menkumham Nomor: M.HH-20.AH.11.01 tahun 2016.
Baca Juga: Aksi Heroik Relawan Jalan Kaki ke IKN, Khofifah Titipkan Udeng Madura
Dikutip dari situs resmi partai, Berkarya.id, Partai Berkarya yang semula bernama Partai Beringin Karya (Berkarya) adalah kelanjutan dari pembaruan, perubahan, serta kerja sama antara Partai Nasional Republik (Nasrep) dan Partai Beringin Karya yang dilahirkan kembali 15 Juli 2016.
Tanggal itu bertepatan dengan hari lahir Tommy Soeharto sebagai ketua Majelis Tinggi atau ketua Dewan Pembina Partai Berkarya.
Sementara itu, Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Anton Setiadji menyatakan siap maju jika dicalonkan dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim).
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
"Kalau rakyat menghendaki, ya, saya siap maju. Tapi itu kan nanti terserah partai politik," katanya dilansir Rebublika.co.id.
Selepas pensiun dari Kepolisian Republik Indonesia pada Januari lalu, lulusan terbaik Akademi Polisi tahun 1983 itu menyibukkan dirinya di Partai Berkarya. Anton dipercaya oleh putra mantan Presiden Soeharto itu sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Berkarya Jawa Timur.
"Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Berkarya di 38 kabupaten/ kota se- Jawa Timur telah terbentuk semuanya. Sekarang tinggal fokus ke verifikasi Komisi Pemilihan Umum, biar kader-kader di 38 DPD se- Jawa Timur ini bisa ikut pemilihan umum," ujarnya.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Tinjau Langsung Rekapitulasi Hasil Hitung Suara Pilkada Tingkat Provinsi
Di tengah kesibukannya melakukan pembinaan kader-kader Partai Berkarya di tingkat provinsi Jawa Timur, belakangan beredar kabar bahwa Anton telah dipinang Khofifah Indar Parawansa, yang kini menjabat Menteri Sosial, untuk menjadi calon wakilnya dalam Pilgub Jatim yang diagendakan berlangsung tahun 2018.
Namun kepada wartawan Anton menepis kabar tersebut. "Ah, kata siapa," ujarnya.
Anton kemudian meluruskan bahwa yang benar adalah Partai Berkarya sudah pasti mendukung pencalonan diri Khofifah dalam Pilgub Jatim 2018.
Baca Juga: TPP Bidang Hukum Khofifah-Emil Apresiasi Laporan KIPP soal Pelanggaran Pilkada di Surabaya
"Sedikitnya ada 80 kiai se-Jawa Timur yang telah bergabung dengan Partai Berkarya dan semuanya telah menyatakan dukungannya terhadap Khofifah," jelasnya.
Namun Anton tak menamping jika dirinya belakangan disebut-sebut bakal digandeng menjadi wakil Khofifah dalam pencalonan Pilgub Jatim mendatang.
"Tapi secara pribadi sampai sekarang saya masih belum dihubungi sama Khofifah, mungkin karena beliaunya sendiri belum mendeklarasikan diri sebagai calon Gubernur Jatim," ujarnya. (tribunnews.com/republika.co.id)
Baca Juga: Ketua Komisi II DPR RI Apresiasi Pelaksanaan Pilkada di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News