MANCHESTER, BANGSAONLINE.com - Kengerian terjadi ketika bom meledak di Konser Ariana Grande, di Manchester Arena pagi tadi waktu Indonesia, atau sekitar pukul 22.40 malam waktu Inggris. Setidaknya 19 diidentifikasi tewas, dan 50 penonton konser terluka.
Ribuan orang melarikan diri dari arena sambil berteriak histeris saat kejadian tersebut. Banyak darah berlumuran muncrat setelah terdengar ledakan dahsyat. Diperkirakan, korban dari kalangan ABG, dikarenakan Ariane Grande mempunyai banyak fans dari kalangan ini.
Baca Juga: Destinasi Wisata Terpopuler di Jepang: Panduan Lengkap untuk Liburan Anda
Dilansir mirror, para cewek ABG itu terisak dalam pelukan orang tuanya. Sementara terlihat polisi mondar mandir dengan menenteng senjata serta suara helikopter memekakkan telinga.
Diduga, yang meledak adalah bom paku. Namun saat ini pihak kepolisian enggan berkomentar karena sedang melakukan penyelidikan. Suasana tegang ini terus berlangsung hingga berita ini dirilis mirror.
Seorang saksi mata mengatakan, bom itu terdengar meledak dari serambi dan disertai asap tebal ketika konser nyaris berakhir. Sejumlah korban yang terluka di antaranya karena terkena pecahan kaca dan barang-barang lainnya. Mereka berlarian keluar sambil teriak histeris dari arena berkapasitas 21 ribu orang ini.
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
Perdana Menteri Inggris Theresea May mengeluarkan sebuah pernyataan pada dini hari, dengan mengatakan: "Kami sedang berusaha mengungkap apa yang terjadi. Polisi menyatakan ini adalah serangan teroris yang mengerikan"
Saksi Gary Walker, dari Leeds, menceritakan kronologi kejadian tersebut. Saat kejadian, ia mengaku sedang berada di serambi untuk menjemput kedua putrinya yang berada di konser.
"Saya sedang menunggu anak-anak keluar. Kami mendengar lagu terakhir, dan beberapa orang tiba-tiba berlarian dan kemudian muncul asap. Saya merasakan sedikit rasa sakit di kaki dan kaki saya. Istri saya berkata, 'Saya perlu berbaring'. Aku pun membaringkannya, dia mengalami luka lambung dan mungkin patah kaki. Posisi saya berdiri kira-kira tiga meter dari sumber ledakan," kata dia kepada BBC Radio 5.
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Baca Juga: Viral, Surat Suara di Taiwan Sudah Dicoblos Paslon Nomor Urut 3, KPU: Hoaks
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News