CYPRUS, BANGSAONLINE.com - Komandan KRI Bung Tomo-357 Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo bersama Atase Pertahanan RI untuk Italia/Cyprus Kolonel Laut (P) Bambang Darmawan dan 2 (dua) orang perwira KRI TOM mewakili Indonesia sebagai observer pada latihan berskala internasional bersama beberapa negara lainnya antara lain Mesir, Rusia, Italia, Australia, India, Kanada, Hungaria,Yordania, Swiss, Yunani, Lebanon dan India.
Latihan yang bernama Argonaut Exercise 2017 ini dibuka secara resmi oleh Kepala Staf National Guard General Staff Operation Directorate, Mayor Jenderal Agorakis Dimitrios pada tanggal 31 Mei 2017 dan akan berlangsung sampai tanggal 2 Juni 2017. Sebagai latihan yang bertaraf Internasional, latihan ini diikuti oleh 18 negara dan Uni Eropa yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jerman, Inggris, Perancis, Finlandia, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, Austria, Belgia, Cyprus dan Denmark.
Baca Juga: Plt Wali Kota Pasuruan Hadiri Peresmian Kampung Bahari Nusantara di Kelurahan Tambaan
Latihan Argonaut 2017 adalah sebuah latihan multinasional untuk melatih kerjasama antara sipil dan militer dalam rangka menanggulangi masalah kemanusiaan seperti, evakuasi korban bencana alam, kecelakaan di laut, pembajakan kapal atau pesawat penumpang serta evakuasi korban konflik negara yang sedang bertikai/berperang. Selain itu, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan kerjasama antara otoritas pemerintah Republik Cyprus, negara Uni Eropa dan negara-negara ketiga dalam menyediakan bantuan kemanusiaan selama proses evakuasi dan Search and Rescue.
Latihan Argonaut 2017 di bagi 4 (empat) tahap, yaitu tahap pertama dan tahap kedua adalah perencanaan tingkat nasional dengan sandi "ESTIA" meliputi pendataan warga sipil yang terdampak, tahap ketiga adalah pengujian pelaksanaan search and rescue pada kejadian pesawat jatuh di laut dan tahap keempat adalah pengujian pelaksanaan rencana nasional dengan sandi "ASPIDA" dalam menangani kasus pembajakan di pesawat.
Oleh karena itu, latihan ini diharapkan akan membentuk sinergitas dan kesatuan pandangan antara aparat sipil dan militer dalam rangka menangani dampak konflik maupun bencana alam bagi penduduk yang terkena dampaknya. Dan Indonesia sebagai salah satu dari negara observer diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan penilaian demi suksesnya latihan Argonaut 2017 maupun pada latihan-latihan berikutnya. (*)
Baca Juga: Hari Armada ke-79, Adhy Karyono Apresiasi Kontribusi Aktif TNI AL dalam Pembangunan di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News