Dewan Kabupaten Pasuruan Eko Suryono Dampingi Warga Sumberanyar Tolak Pembangunan Batalyon TNI AL

Dewan Kabupaten Pasuruan Eko Suryono Dampingi Warga Sumberanyar Tolak Pembangunan Batalyon TNI AL Eko Suryono saat mendampingi warga menyalurkan aspirasi

PASURUAN,BANGSAONLINE.com - Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Eko Suryono mendampingi warga Sumberanyar menyampaikan aspirasi kepada Bupati Pasuruan dan Presiden RI Prabowo Subianto agar membatalkan rencana pembangunan Batalyon 15 TNI AL di Dusun Gunung Bukor, Desa Sumberanyar, Kecamatan Nguling.

"Kami bersama masyarakat Sumberanyar menolak pembangunan itu," kata Eko di lokasi.

Ia menjelaskan bahwa proyek tersebut dinilai mengancam keamanan warga sekitar. Lokasi pembangunan berada di tengah permukiman sehingga dianggap rawan.

Selain itu, beberapa waktu terakhir warga juga kerap menerima laporan adanya peluru nyasar yang menimpa rumah warga, bahkan pernah mengenai warga setempat.

Karena itu, Eko mendesak pihak TNI AL untuk membatalkan rencana pembangunan tersebut. Ia juga meminta Presiden RI melalui Bupati Pasuruan untuk mencarikan solusi terbaik bagi masyarakat yang tinggal di kawasan yang disebutnya sebagai wilayah konflik.

Eko, yang juga Ketua Fraksi Gabungan DPRD Kabupaten Pasuruan, berharap pemerintah memberikan kebijakan yang berpihak kepada warga yang telah lama tinggal dan berkeluarga di wilayah tersebut.

Menurutnya, kondisi kehidupan warga sangat memprihatinkan karena berbagai akses aktivitas dibatasi. Akses air bersih, listrik, hingga pembuatan KTP tidak bisa dilakukan tanpa ada kebijakan dari TNI.

Sementara itu, menurut Eko, TNI AL yang mendapat anggaran dari rakyat justru belum mampu memberikan rasa aman bagi warga sekitar. 

Ia menyebut masyarakat di wilayah tersebut justru hidup dalam kepanikan, ketakutan, dan merasa terancam.

Selain itu, warga yang ingin membangun infrastruktur seperti jalan layak, lembaga pendidikan, listrik, dan fasilitas lain juga tidak bisa melakukannya tanpa izin TNI AL.

Atas kondisi itu, Eko menyatakan bahwa dirinya mewakili aspirasi masyarakat dari 10 desa di dua kecamatan yang terdampak sengketa lahan tersebut.

Ia berharap pemerintah mengambil kebijakan terbaik agar warga dapat hidup nyaman, damai, dan menjalankan aktivitas seperti masyarakat Pasuruan pada umumnya.

Saat ini, menurut Eko, pihak TNI AL telah mengerahkan dua alat berat di lokasi untuk persiapan pembangunan. Eko, yang merupakan warga asli Sumberanyar, menegaskan penolakannya terhadap rencana tersebut. Oleh karena itu, ia menyatakan,

"Lawan penindasan dan tolak pembangunan," pungkasnya. (afa/van)