BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Program Keluarga Harapan (PKH) terbukti mampu mengentaskan kemiskinan di beberapa daerah. Bahkan Kabupaten Bojonegoro yang sebelumnya menjadi daerah termiskin di Jawa Timur kini mampu keluar dari zona itu.
Hal ini diungkapkan Bupati Bojonegoro Suyoto, saat mendampingi Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, memberikan bantuan PKH nontunai di desa Dolog Gede Kecamatan Tambakrejo, Jumat (23/6).
Baca Juga: 3.000 Lansia PKH+ di Bojonegoro Terima Bansos Rp500 Ribu Tahap II
"Tahun 2000 Bojonegoro jadi daerah termiskin di Jatim. Setelah ada PKH kita keluar dari 'kutukan' itu. Ini bukti bahwa program ini mampu menyejahterakan masyarakat miskin," tambah Bupati yang akrab dipanggil Kang Yoto ini.
Lanjutnya, beberapa pengusaha yang ditemuinya ternyata alumni PKH. Ini membuktikan bahkan program ini efektif mengentas kemiskinan. "Ini bukti Program Keluarga Harapan mampu mengeluarkan masyarakat dari kemiskinan," ujar Kang Yoto.
Sementara itu, Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa di hari ke-28 Romadhon semakin sibuk dengan PKH. Langkah ini dilakukan karena beban masyarakat bertambah jelang lebaran. Apalagi kali ini bebarengan dengan memasuki tahun ajaran baru yang otomatis kebutuhan keluarga akan bertambah. "Dengan begini orang tua bisa menjawab pertanyaan anaknya memasuki tahun ajaran baru," terangnya.
Baca Juga: Pemkab Bojonegoro Gandeng Pendamping PKH Bantu Turunkan Angka Stunting
Menurutnya, dari pengajuan sejumlah penerima bantuan ini, bahwa anak-anak mereka sudah waktunya mengganti alat kebutuhan sekolah. "Meski di Hari Raya, kalau kebutuhan sekolah anak terpenuhi, hati mereka akan tenang," kata Khofifah.
Taslimah (40) warga Dolokgede, Bojonegoro mangaku bersyukur bisa menerima beras sejahtera tepat waktu. “Alhamdulillah saya menerima rastra pas tanggal 7 kemarin. Ini bisa buat lebaran. Matursuwun pak presiden,” tegas Taslimah.
Baca Juga: 62.845 Rumah KPM PKH di Bojonegoro Dipasang Stiker, Korkab: Dilepas Kita Keluarkan
Taslimah mengaku tidak pernah berpikir bagaimana untuk bisa menikmati lebaran dengan kecukupan beras. Mengingat suaminya yang sudah tua hanya bisa menjadi buruh tani dengan penghasilan Rp. 30.000 setiap harinya.
Senada, Mirnah (42) menceritakan bagaimana senangnya bisa menikmati lebaran dengan beras yang enak dari pemerintah. “Alhamdulillah keluarga kami bisa menikmati beras yang enak dari pemerintah. Terima kasih pak Jokowi,” tegas Mirnah.
Sementara itu, pencairan dana PKH di Bojonegoro, total mencapai Rp 87.871.770.000 untuk 46.493 keluarga penerima manfaat (KPM). Bantuan Rastra, total Rp 166.597.279.200 untuk 121.462 keluarga dan bantuan sosial disabilitas, total mencapai Rp 30 juta untuk 10 orang. (*)
Baca Juga: Graduasi Mandiri, Bupati Bojonegoro Apresiasi Tiga Peserta PKH Asal Kanor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News