SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jelang Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun depan, internal Partai Gerindra Jatim terbelah. Sikap para elit Partai Gerindra yang condong mendukung Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal Cagub mendapat reaksi keras dari elit Gerindra lainnya. Syafiuddin Asmoro, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, lebih condong mendukung Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai bacagub dari Gerindra.
Menurut anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan Madura itu, pihaknya mendapat protes dari konstituennya di Madura karena komentar Ketua Partai Gerindra, Soepriyatno dan pengurus lainnya yang condong ke Khofifah. Sebab, konstituennya di Madura menilai Gerindra harusnya menghormati keinginan para Kiai khos yang sudah sepakat mendukung satu nama, yaitu Gus Ipul.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Syaifudin Asmoro mengatakan bahwa konstituennya di Madura mempertanyakan keputusan DPD Gerindra Jatim yang menyebut sudah mengirimkan nama Khofifah dan Soepriyatno sebagai bakal cagub dan cawagub.
"Saya banyak ditanya oleh masyarakat, kok Gerindra dukung Khofifah. Padahal para Kiai dukung Gus Ipul. Para kiai Madura, tokoh masyarakat, para blater, semua meminta saya menyampaikan kepada Partai (Gerindra) bahwa mereka lebih condong pada Gus Ipul. Sebab sudah sesuai dengan keputusan para Kiai," tegas anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim peraih suara terbanyak pada pemilu 2014 itu, Jumat (7/7).
Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan, dirinya menjadi anggota dewan atas dukungan masyarakat Madura. Karena itu, sudah jadi tugasnya untuk menyampaikan aspirasi para konstituennya tersebut.
Baca Juga: Gus Miftah Beber Alasannya All Out Dukung Khofifah di Pigub Jatim 2024
Selain alasan tersebut, hal lain yang membuat masyarakat Madura lebih condong mendukung Gus Ipul, sebab selama ini Ketua PBNU itu dikenal sangat perhatian pada warga NU. Di antaranya, para Guru Madrasah Diniyah, juga sekolah sekolah yang berbasis NU di Madura.
"Masyarakat Madura merasa Gus Ipul sangat besar perhatiannya pada warga NU, apalagi beliau adalah salah satu Ketua PBNU. Mereka juga melihat Gus Ipul sukses mendampingi Pak De selama 10 tahun tanpa ada masalah," tandasnya.
Alasan lainnya kata anggota Komisi D DPRD Jatim ini karena dalam rapat pimpinan daerah partai Gerindra Jatim belum ada keputusan apapun terkait calon gubernur ataupun calon wakil gubernur. Keputusan yang ada justru komitmen Gerindra mungusung kader partai dalam Pilgub Jatim.
Baca Juga: Sapa Ribuan Pekerja MPS Prigen, Khofifah Ajak Shalawatan dan Motivasi Jadi Perempuan Sukses
Soal nama, lanjut Syafiuddin, belum ada nama yang direkom sebagai bakal cagub maupun cawagub. Terlebih, belakangan situasi di Gerindra sangat dinamis. Terbukti, muncul nama La Nyalla Mahmud Mattalitti yang didukung Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Ferry Joko Juliantono. Namun semua masih sebatas wacana pribadi, belum keputusan resmi.
"Pak Pri (Soepriyatno-red)) saat ditanya soal cagub, bilang belum ada. Itu nanti, begitu katanya. Kok ini tiba tiba bilang sudah dikirim ke DPP. Khan harusnya dibahas dulu di tingkat pengurus DPD," kritiknya.
Terkait ancaman sangsi pemecatan sebagai anggota partai maupun pergantian antar waktu (PAW) sebagai anggota DPRD Jatim, politisi asli Madura ini menyerahkan semuanya pada partai. Sebab apa yang dilakukan adalah murni ingin membesarkan Gerindra di Madura. Karena dirinya bisa jadi wakil rakyat atas dukungan konstituen.
Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata
"Ini kan permintaan konstituen dan para tokoh Madura yang mendukung saya. Jadi saya harus sampaikan, walau mungkin itu beda dengan partai. Saya rasa Gerindra tidak harus beda calon, meski partai lain sudah menyebut nama. Saya juga minta ketua partai juga tabayyun ke kiai di Madura, jangan hanya ke Gus Solah saja," pungkas Syafiuddin Asmoro.
Sebelumnya, sejumlah elit Partai Gerindra Jatim seperti Soepriyatno (Ketua), Abdul Malik (Wakil Ketua), Anwar Sadad (Sekretaris), dan Ahmad Hadinuddin (Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim) dalam komentarnya lebih condong mendukung Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial RI saat ini. (mdr/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News