
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 40 orang dari berbagai agama ziarah ke makam KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di komplek pemakaman Ponpes Tebuireng Jombang, Rabu (12/7/2017). Para peserta training penggerak perdamaian dan toleransi dari sejumlah wilayah di pulau Jawa ini ingin meneladani ajaran merajut kebhinekaan sebagai warisan Gus Dur.
Tak seperti peziarah pada umumnya, kader penggerak perdamaian yang mengikuti kegiatan PGI (Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia) dan GUSDURian Jombang ini menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama - sama. "Makam Gus Dur adalah destinasi wajib bagi siapapun yang ingin mencecap semangat membangun kebhinnekaan di Indonesia," tutur Aan Anshori, kordinator panitia.
Baca Juga: Kenduren Duren Wonosalam 2025 Berlangsung Meriah, Wabup Jombang: Bentuk Rasa Syukur
Menurutnya, ancaman intoleransi yang memecah belah bangsa sudah sangat kasat mata dan membahayakan NKRI. Diperlukan upaya konkret menyiapkan sebanyak mungkin kader penggerak untuk menangkal ekstrimitas agama yang sanggup bekerja secara organik di komunitas.
Para peserta yang hadir di makam tadi berasal dari hampir seluruh agama atau keyakinan,baik Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Islam dan Penghayat Kepercayaan. Setiap perwakilan memanjatkan doa sesuai kepercayaannya masing-masing. Selain membawa bunga untuk ditabur, tidak sedikit dari mereka yang membawa hio ke pusara.
Baca Juga: Polisi Ungkap Pelaku Mutilasi di Jombang
Setelah doa selesai dipanjatkan, para peserta selanjutnya menyanyikan lagu Padamu Negeri bersama. Peristiwa tidak lazim ini sontak menyita perhatian ratusan peziarah lain yang juga hadir. Bahkan banyak di antara mereka yang mengabadikannya.
"Gus Dur, saya kira, milik semua orang yang mencintai bangsa ini dengan seluruh keragaman yang ada di dalamnya. Kami hadir untuk belajar dari semangat Gus Dur," tutur Pendeta Penrad Siagian, perwakilan PGI sebelum memimpin doa.
Setelah dari Tebuireng, rombongan ini selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju GKJW Mojowarno dan Pura Amarta Bhuana Ngepeh Ngoro. (rom)
Baca Juga: Identitas Mayat Tanpa Kepala di Jombang Temui Titik Terang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News