Garam Langka dan Harganya Meroket Akibat Musim Anomali

Garam Langka dan Harganya Meroket Akibat Musim Anomali Ilustrasi

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Ketua Asosiasi Petani Garam Republik Indonesia (APGRI) di Sampang, H. Jakfar Shodiqin, mengaku kesulitan mendapatkan garam, sehingga tak bisa memproduksi garam pada musim garapan tahun 2017 ini.

Hal tersebut diungkapkan dalam rapat kerja petani garam nasional di kantor aula Pemkab Sampang, yang dihadiri langsung Bupati Sampang, kemarin.

Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport

Dikatakan H. Jakfar, harga garam rakyat saat ini sudah mencapai Rp 3.500 per kilogram atau Rp 3,5 juta per ton. Harga ini tak seperti biasanya yang hanya berkisaran Rp 700 per kilogram.

"Memang harga garam cukup tinggi, tapi garamnya yang di stok petani sudah tidak ada," jelasnya.

Jakfar menjelaskan, terjadinya lonjakan harga disebabkan hampir tidak adanya produksi garam, khususnya Pulau Madura yang merupakan daerah terbesar hasil produksi garam. Apalagi, stok garam di wilayah Kabupaten Sampang sudah habis.

Baca Juga: Fungsi Kalkulator Forex Lanjutan: Melampaui Perhitungan Dasar

Kelangkaan produksi garam menyusul adanya musim anomali selama tahun 2016 hingga membuat proses pengolahan tambak garam yang dilakukan petani selalu gagal. Bahkan, untuk mencukupi kebutuhan produksi garam, Indonesia terpaksa mengimpor garam sebanyak 75 ribu ton.

"Saat ini produksi garam di Sampang dengan luas areal 4.256 hektare, selama 2 tahun terakhir ini mengalami penurunan, sejak tahun 2015 yang mencapai 300 ribu ton. Tahun 2016 hanya sekitar 5 persen yaitu mencapai 15 ribu ton saja," ungkapnya.

Bupati Sampang Fadhilah Budiono membenarkan anjloknya produksi garam di Kabupaten Sampang sejak tahun 2015 sampai sekarang. Dia berharap, dalam rapat kerja tersebut bisa mencetuskan solusi terbaik bagi petani garam. Termasuk pengajuan bantuan biomembran, stabilitas harga garam, produktifitas dan kualitas garam.

Baca Juga: Freeport Dukung Transformasi Era Society 5.0 di 36 Sekolah

“Tidak menutup kemungkinan usulan kebutuhan bantuan petani garam dimasukkan di APBD 2018,” pungkasnya. (hri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'SNG Cargo: Warna Baru Industri Logistik di Indonesia':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO