BANGSAONLINE.com - Tiongkok menyumbang dua per tiga dari penjualan kendaraan listrik global pada bulan November. Data tersebut berdasarkan laporan dari Rho Motion, lembaga penelitian kendaraan listrik.
Penjualan kendaraan listrik memecahkan rekor pada bulan November lalu. Sedikitnya 1,8 juta unit kendaraan listrik terjual secara global sebagaimana disampaikan Rho Motion.
Baca Juga: Jenis Baterai Mobil Listrik dan Dampaknya Terhadap Performa Kendaraan
Jumlah tersebut melampaui rekor yang dibuat pada bulan Oktober 2024, sebanyak 100.000 unit.
Pasar Tiongkok sekali lagi memecahkan rekor sebelumnya. Jika pada bulan Oktober 2024 di Tiongkok terjual lebih dari 50.000 kendaraan, bulan November tercatat hampir 1,3 juta unit kendaraan listrik terjual.
Secara keseluruhan, menurut Rho Motion, 15,2 juta kendaraan listrik telah terjual secara global sepanjang tahun ini. Tumbuh sebesar 25% dari tahun ke tahun.
Baca Juga: Ini Produsen Mobil Listrik di Indonesia
"Tahun penjualan kendaraan listrik secara global meningkat secara signifikan. Kami melihat rekor demi rekor dari bulan ke bulan," kata Manajer Data Rho Motion, Charles Lester.
"Namun, gambaran regional agak tidak merata dengan (penjualan di) Eropa yang menyusut 3% tahun ini. Dan, sekali lagi China menyumbang lebih dari dua pertiga kendaraan listrik yang terjual pada bulan November," tambah Charles.
Penjualan Kendaraan Listrik Eropa Menurun
Baca Juga: Ingin Beralih ke Mobil Listrik? Wuling Air EV Jawabannya!
Menurut laporan tersebut, pasar kendaraan listrik di Eropa dan Inggris turun 3% pada bulan November, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada bulan November, sekira 280.000 unit kendaraan listrik yang terjual di Eropa dan Inggris, atau mencapai 2,7 juta unit sepanjang tahun 2024.
Sementara di pasar Inggris, pasar kendaraan listrik tumbuh sebesar 17% pada semester kedua 2024. Hal ini tak lepas dari Zero Emission Vehicle (ZEV) Mandate, kebijakan pemerintah yang mengatur penjualan kendaraan listrik dan penetapan target yang ketat bagi para pembuat mobil.
Menurut laporan Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT), sebagaimana dilansir BBC, produsen memberikan diskon besar untuk memastikan mereka memenuhi target penjualan EV.
Baca Juga: Honda, Mitsubishi, dan Nissan Siap Gabung, Kira-Kira Ciptakan Mobil Apa?
Sementara itu, negara-negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, termasuk Jerman, Prancis, dan Italia, memiliki angka penjualan kendaraan listrik yang lemah secara tahunan.
Menurut angka Asosiasi Produsen Mobil Eropa untuk Oktober (per 14 Desember 2024), volume penjualan kendaraan listrik tahun ini turun sebesar 4,9% di Eropa. Sementara pangsa pasar juga turun menjadi 13,2% dari 14% tahun lalu, termasuk sepuluh bulan pertama tahun ini.
Produsen mobil Eropa berjuang dengan biaya produksi yang tinggi dan meningkatnya persaingan, yang menyebabkan beberapa produsen mobil terbesar mengumumkan pemutusan hubungan kerja dan penutupan pabrik.
Baca Juga: Ayo Simak! Berikut Beberapa Jenis Barang dan Jasa yang Bebas dari PPN!
Tiongkok Pimpin Penjualan Kendaraan Listrik Secara Global
Tiongkok mencetak rekor baru, dengan penjualan 1,3 juta unit kendaraan listrik pada November 2024. Dari jumlah tersebut, hampir seluruhnya berasal dari penjualan kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV). Merek-merek seperti Geely, Tesla, dan Changan, paling banyak terjual.
Selain itu, penjualan kendaraan hybrid (PHEV) juga meningkat hampir dua kali lipat.
Baca Juga: Daftar Lengkap Mobil Listrik Wuling
Selain Tiongkok, menurut Rho Motion, pasar kendaraan listrik di AS dan Kanada juga terus tumbuh dengan kecepatan stabil sebesar 10% tahun berjalan.
Rho Motion berharap pertumbuhan kuat yang dan berkelanjutan menjelang akhir tahun, didorong oleh tujuan Presiden Terpilih, Donald Trump, yang siap menghapus keringanan pajak di bawah pemerintahan Joe Biden.
"Kami berharap ini akan mendorong pembelian dari konsumen untuk memanfaatkan keringanan pajak," tulis laporan Rho Motion.
Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News