Polemik Pembangunan SMPN 3 Blitar: Lahan Mulai Dipagari, Puluhan Satpol PP Disiagakan 24 Jam

Polemik Pembangunan SMPN 3 Blitar: Lahan Mulai Dipagari, Puluhan Satpol PP Disiagakan 24 Jam Hariyanto, Plt Kasatpol PP Kota Blitar.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Sehari pasca pengukuran tanah di lokasi pembangunan SMP Negeri 3 di Kelurahan Tanggung, pemborong mulai memagari lahan dengan pagar seng mengelilingi lahan seluas tiga hektare tersebut. Pemagaran dilakukan untuk segera memulai proses pembangunan.

Selain sejumlah kuli yang memasang pagar seng, terlihat pula sejumlah personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang sedang melakukan penjagaan serta sebuah tenda yang digunakan sebagai post pengamanan.

Baca Juga: Jaminan Sosial Diterapkan pada Modul P5, Siswa MAN 1 Blitar Diedukasi Program JKN

Pelaksana tugas (Plt) kepala Satpol PP Kota Blitar Hariyanto mengatakan pihaknya sengaja menurunkan personil di lokasi lahan pembangunan SMP Negeri 3 dengan alasan untuk mengamankan aset Pemerintah Kota Blitar.

"Yang kami lakukan ini adalah untuk mengamankan aset Pemkot, bukan proses pembangunannya. Nanti masalah proses pembangunan kita serahkan sepenuhnya kepada pemborong," jelas Hariyanto, Selasa (5/9).

Lanjut Hariyanto, pengamanan tersebut dilakukan hanya dalam waktu beberapa hari ke depan sampai proses pemagaran selesai. Setelah proses pembangunan dimulai, pihaknya akan langsung menarik petugasnya karena sudah menjadi kewenangan pemborong. "Nanti begitu pembangunan mulai ya petugas langsung kita tarik," imbuhnya.

Baca Juga: Bantu Akomodasi Pelajar, Dishub Kabupaten Blitar Gunakan Anggaran DBHCHT untuk Pengadaan 2 Bus

Sementara asisten pemerintahan Kota Blitar Didik Hariyadi mengatakan proses pembangunan SMP Negeri 3 tetap dilanjutkan meski mendapatkan penolakan dari warga. Hal itu dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya karena lahan yang saat ini ditempati SMP Negeri 3 adalah cagar budaya. Di mana di sana terdapat monumen PETA yang harus dilindungi. Selain itu, SMP Negeri 3 berada di salah satu jalur utama Kota Blitar sehingga sering menimbulkan kemacetan saat jam pulang sekolah. "Pembangunan tetap kita lanjutkan," tegas Didik Hariyadi.

Untuk diketahui Senin (4/9) lalu proses pengukuran lahan dan pemasangan patok di lokasi pembangunan SMP Negeri 3 Kota Blitar di Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjen Kidul mendapatkan pengamanan ketat oleh puluhan petugas kepolisian Polres Blitar Kota dan Satpol PP Kota Blitar. Hal itu karena puluhan warga setempat yang sebelumnya menjadi petani penggarap di lahan seluas tiga hektare itu melakukan aksi penolakan. Mereka menghalang-halangi proses pengukuran dan mencabuti patok-patok yang sudah dipasang, dengan alasan lahan tersebut merupakan lahan produktif, dan merupakan lahan yang menjadi mata pencaharian warga setempat.

Panca Wibawa Aji (41), salah satu petani, menegaskan sampai kapanpun akan menolak pembangunan SMP Negeri 3 dan mempertahankan lahan pertanian yang telah mereka garap selama puluhan tahun.

Baca Juga: 8 SD Negeri Belum Dapat Siswa Baru, Disdik Blitar: Orang Tua Ingin Anaknya dapat Pendidikan Agama

"Ini lahan produktif, jadi kalau mau membangun jangan di lahan produktik semacam ini, jangan mau enaknya saja. Nanti kalau tidak ada sawah, tidak ada lahan, petani di sini mau jadi apa," ungkap warga Kelurahan Tanggung ini. (blt1/tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO