BLITAR, BANGSAONLINE.com - BPJS Kesehatan Cabang Kediri turun langsung untuk memberikan materi pengenalan jaminan sosial kepada pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Blitar, Jawa Timur, Senin (16/9/2024) lalu.
Kegiatan ini merupakan upaya mendukung rencana aksi atas implementasi Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Baca Juga: Lansia ini Ajak Jaga Pola Hidup Sehat Sejak Muda
Sekaligus merealisasikan Instruksi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terkait menerapkan materi Jaminan Sosial Nasional (JSN) pada Modul Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Modul P5).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Tutus Novita Dewi, mengungkapkan pengenalan modul ke sekolah SMA merupakan langkah untuk meningkatkan literasi dan pemahaman konsep jaminan sosial kepada generasi muda. Khususnya dalam hal ini program JKN.
"Pengenalan jaminan sosial ini sangat penting diketahui dan dipahami oleh masyarakat luas. Tidak hanya orang dewasa saja, mulai dari anak-anak hingga remaja harus diberikan edukasi mengenai apa itu jaminan sosial. Karena nantinya, anak-anak itulah yang menjadi generasi penerus dan melanjutkan apa yang telah kita bangun saat ini," ujar Tutus.
Baca Juga: Media Workshop BPJS Kesehatan, Potret Satu Dekade Program JKN dan Tantangan Pemerintahan Baru
Modul P5 yang diterapkan pada peserta didik jenjang SMA/MA/SMK/MA program paket C fase E dengan topik "Jaminan Sosial untuk Masa Depan yang Lebih Cerah" dan memiliki tema gaya hidup berkelanjutan.
Menurut Tutus, sasaran yang sesuai untuk penerapan Modul P5 ini adalah siswa-siswa yang diharapkan nantinya sebagai agent of change dapat menyampaikan informasi pembelajaran jaminan sosial di lingkungan entitas terkecil yang paling dekat dengan dirinya, yaitu keluarga.
"Materi jaminan sosial yang kami kenalkan kali ini terkait konsep perlindungan sosial dalam wadah Jaminan Sosial Nasional (JSN). Lahirnya jaminan sosial ini dikarenakan adanya risiko-risiko dasar yang melekat dan tidak dapat dihindari pada setiap individu. Contoh risiko ini seperti sakit, persalinan, membesarkan anak, kecelakaan kerja, kecacatan, kehilangan pekerjaan, usia tua, atau kematian pencari nafkah," terang Tutus.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Anugerahkan Penghargaan untuk Jurnalis dan Media Massa, Berikut Daftar Namanya
"Risiko tersebut akan berakibat kerentanan secara finansial dalam hal pembiayaan. Maka diperlukan adanya suatu perlindungan jaminan sosial yang memuat serangkaian kebijakan dan program yang dirancang untuk mencegah dan mengurangi kerentanan finansial dan kemiskinan sepanjang siklus kehidupan," bebernya.
Ia menjelaskan bahwa JKN memiliki konsep gotong royong sesuai dengan nilai Pancasila. Sehingga dapat menciptakan kesadaran yang lebih luas untuk saling membantu.
Melui edukasi ini, siswa diharapkan lebih memahami konsep jaminan sosial dan dapat menyebarkan informasi mengenai JKN kepada lingkungan terdekatnya.
Baca Juga: Dokter ini Jelaskan Pentingnya Pola Hidup Sehat untuk Tingkatkan Imunitas
"BPJS Kesehatan sangat terbuka untuk menyediakan informasi atau ruang diskusi kepada masyarakat apabila membutuhkan informasi tentang program JKN. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui penuh tentang konsep pentingnya jaminan sosial itu sendiri," tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala MAN 1 Blitar, Lesus Nur Prianto, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BPJS Kesehatan karena telah mengadakan sosialisasi mengenai pengenalan Modul P5 di sekolahnya.
Lesus menuturkan, di MAN 1 Blitar sudah ada tema pembelajaran terkait kehidupan berkelanjutan. Sedangkan untuk tahapan implementasi Modul P5 Materi "Jaminan Sosial untuk Masa Depan yang lebih Cerah" akan diimplementasikan pada tahun ajaran baru di 2025 nanti.
Baca Juga: Sakit Cholelithiasis, Titin Komitmen Hidup Sehat dan Gunakan JKN untuk Berobat
"Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BPJS Kesehatan kesempatan yang diberikan kepada MAN 1 Blitar untuk menyampaikan pengenalan materi JKN kepada anak didik kami," ujar Lesus.
Menurutnya, kehadiran BPJS Kesehatan memberikan informasi baru kepada para siswa terkait kesehatan dan program JKN.
Pihaknya yakin edukasi ini dapat menjadi bekal yang baik untuk kehidupan mereka di masa mendatang, termasuk bagi keluarga terdekatnya.
Baca Juga: Bantu Akomodasi Pelajar, Dishub Kabupaten Blitar Gunakan Anggaran DBHCHT untuk Pengadaan 2 Bus
"Selain itu, pemikiran pelajar juga terbuka terkait adanya pengenalan materi jaminan sosial," pungkasnya. (uji/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News