Ziarah ke Makam Gus Dur, Panglima TNI: Penyobek Bendera Belanda adalah Santri

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melakukan ziarah ke makam KH Hasyim Ay’ari dan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di komplek pemakaman Ponpes Tebuireng Jombang, Senin (18/9/2017). Dalam kesempatan itu, Jenderal Gatot menyebut santri adalah penyobek bendera Belanda dalam insiden di Hotel Yamato Surabaya pada tahun 1945.

Gatot bersama rombongan tiba di Ponpes Tebuireng sekitar pukul 13.15 WIB disambut lantunan salawat oleh ratusan santri. Tampak ikut dalam rombongan tersebut Gubernur Jawa Timur Soekarwo, serta sejumlah petinggi TNI.

Setelah beristirahat di dhalem kasepuhan Ponpes Tebuireng, Jenderal Gatot didampingi KH Abdul Hakim Mahfud (Gus Kikin), Wakil Pengasuh Ponpes Tebuireng menuju komplek pemakaman. Selanjutnya, prosesi ziarah dilaksanakan di komplek pemakaman tersebut.

Ziarah ini merupakan bagian dari rangkaian HUT TNI ke-72. “Ya, ziarah ke mantan-mantan presiden, yang juga panglima tertinggi TNI. Tujuannya adalah agar kita semuanya bisa mencontoh bagaimana jiwa juang yang diwariskan oleh para pahlawan,” ujar Gatot kepada awak media usai prosesi ziarah.

Menurutnya, salah satu pahlawan itu ada di Ponpes Tebuireng yang ikut terlibat dalam memperjuangkan bangsa. Bahkan, ia menyatakan, perjuangan santri KH Hasyim Asy’ari dalam mempertahankan NKRI berhasil membunuh Brigadir Jenderal Aubertin Mallaby. Mallaby merupakan jenderal pasukan Inggris yang hendak menguasai Indonesia.

“Saya ingatkan di sini, bahwa yang membunuh jenderal Mallaby itu bukan TNI, tapi santri itu yang membunuh. Yang menurunkan bendera di orange (Hotel Yamato Surabaya) itu bukan TNI, itu santri juga yang merobek birunya hingga menjadi merah putih. Makanya, tema HUT TNI ini temanya bersama rakyat, TNI kuat,” tandas Jenderal Gatot. (rom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News