Pheromone Parties, Mengendus Cinta Lewat Bau Apak dan Kecut T-Shirt

Pheromone Parties, Mengendus Cinta Lewat Bau Apak dan Kecut T-Shirt foto: repro capitalmfm.co.ke

LONDON (bangsaonline) - Di sebuah bar di London, puluhan orang berdesak-desakan, mengendus-endus kantong plastik. Tetapi tidak ada obat di dalam kantung. Yang terhisap di hidung hanyalah aroma T-shirt yang bau, karena dipakai selama tiga hari tanpa dicuci dan tanpa parfum.

Selain di London, pesta mengendus-endus baju apak dan kecut ini, juga kerap digelar di New York dan Los Angeles AS, Toronto Kanada, beberapa kota di Australia, Colbert.

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Barang Bawaan di Koper saat Traveling

Menyadur dari dw.de, lelaki dan perempuan lajang itu tengah berada di "pesta 

foremon“ atau “pheromone party": tren ajang kencan alternatif yang didasarkan pada gagasan, bahwa bau badan memainkan peran kunci dalam pemilihan pasangan seksual.

Masing-masing dari mereka memakai T-shirt selama tiga malam berturut-turut, tanpa deodoran atau parfum, dan membawanya ke pesta. Aroma murni tubuh pemakainya terserap dalam pakaian yang ditempatkan dalam kantong plastik transparan dengan label angka berwarna -pink untuk perempuan, biru untuk laki-laki.

Baca Juga: 8 Langkah Mudah Merawat Sepatu Lari agar Awet Bertahun-tahun

"Endus baunya di sebanyak kantung yang Anda inginkan, silakan bersenang-senang!" demikian kata penyelenggara, Judy Nadel. Beberapa orang membuka tas dengan hati-hati, mengambil mengendus dengan malu-malu, sementara yang lain langsung menerjunkan hidung mereka tepat di dalam kantung.

"Yang ini sudah dipakai selama beberapa hari," gurau seorang pemuda, sementara temannya Steven Lucas, yang berusia 23 tahun, menyatakan bahwa semua pakaian "baunya sama".

Mereka yang sudah memilih pasangan lewat endusan bau pakaian membuat foto diri dengan dengan kantung pilihan. Foto-foto ini kemudian diproyeksikan ke dinding, dan pemilik kaus atau pakaian yang beruntung memiliki kesempatan untuk bertemu dengan pengagum mereka.

Baca Juga: Modena Kenalkan Water Heater dan Mesin Cuci Terbaru di Kediri

Saat membuat foto diri, seorang pemuda berjenggot dan mengenakan kemeja putih membuka kancing pakaiannya, sehingga tampak bulu dadanya. Ini dilakukan untuk meningkatkan peluang agar lawan jenis yang dia pilih tertarik Ia meraih segenggam tas - nomor 35, 88, 52, 128 ... dan berfoto.


Membantu Cari Jodoh

Baca Juga: 4 Keuntungan Menggunakan Alat Pel Putar Dibandingkan Model Lainnya

Judy Nadel mengatakan, meluncurkan pesta feromon-nya di London tahun ini. Pesta ini mengambil konsep yang pertama kali dipromosikan di Amerika Serikat pada tahun 2010, oleh seniman Judith Prays.

Ide ini terinspirasi oleh percobaan yang dilakukan seorang ilmuwan Swiss, Claus Wedekind tahun 1995. Ia berkeyakinan bahwa bahan kimia feromon, yang mendasari gagasan bahwa perilaku seksual hewan - juga dapat diambil manfaat oleh manusia.

Pesta pertama digelar di London pada bulan Maret 2014. Para peserta dikenakan biaya sekitar Rp 220 ribu. "London adalah kota yang menakjubkan dan bersemangat, tapi sulit untuk bertemu pasangan. Orang-orang cenderung cuma bergaul dalam kelompok mereka sendiri," kata Nadel, seorang wanita lajang yang sempat frustrasi dalam mencari pasangan dari situs-situs kencan tradisional.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Gamers Harus Punya Kursi Gaming



Tak Semua Beruntung

Baca Juga: Anti Belang, ini Tips Memilih Sunscreen untuk Kulit Sensitif

Untuk merangsang perasaan romantis di dalam ruangan, seorang tukang pijat menawarkan aromaterapi untuk para peserta. “Saya punya campuran geranium dengan lada hitam, saya menggunakan itu untuk memberikan pijat guna membantu sedikit relaksasi," kata Laurie Nouchka.

Setelah sesi pijat, Marta Montserrat (33), bergabung kembali adiknya Berta (29). Mereka bergerak antusias dari kantung ke kantung, menghirup aroma dan mencoba untuk menilai karakter pemakai dari gaya dan warna T-shirt, dan bagaimana pakaian-pakaian itu dilipat atau meringkuk di kantong.

Tak semua orang beruntung mendapatkan pasangan. Malam makin larut, Marta Montserrat mulai putus asa untuk menemukan belahan jiwanya. "Tidak peduli apa yang saya endus, jika saya tidak suka apa yang saya lihat," ujarnya, sambil memandangi peserta lain. Tapi tak satu pun dari mereka adalah tipenya.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Tas Exsport Terbaru untuk Tampil Keren

Bob (48), berdiri terpisah dari kerumunan dan menyesap minumannya. Ia berkelakar, "Lucunya saya takut bahwa seseorang akan menciumi bajuku dan melemparkannya ke bawah." Untungnya, semua orang di pesta itu tetap beradab dan tak melakukannya tindakan yang menyingung perasaan yang hadir.

Mestinya lebih afdhol jika langsung mengendusdari pusat sumber baunya, yaitu ketiak. Tinggal angkat lengan, tempelkan hidung.

Sumber: dw.de

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO