PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Gejolak Yerussalem yang terjadi saat ini memiliki potensi kerawanan tersendiri. Sebagai aparat penegak hukum, Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono ingin memastikan toleransi beragama di Pasuruan tetap baik.
“Setahu kami, sejauh ini toleransi beragama di Pasuruan ini sudah sangat baik. Tapi, kami harus benar-benar memastikannya agar tetap baik,” ucap Kapolres usai melakukan kunjungan di Gereja Katholik St. Theresia Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jumat (8/12) sore.
Baca Juga: Polres Pasuruan Tegaskan Tak Ada Izin Aktivitas Sound Horeg Dalam Kampanye Paslon 01 dan 02
Ia meminta kepada masyarakat beragama di Kabupaten Pasuruan untuk menjaga toleransi beragama antara satu umat dengan umat yang lain.
"Jangan sampai gejolak Jerussalem ini menjadi tumpangan kelompok radikal untuk melakukan perbuatan brutal dan tidak bermoral," tegas Raydian.
Mantan Kapolres Lumajang itu juga sudah menerapkan preventif dan preemtif di jajarannya. Ia menerangkan, pihaknya sudah meminta jajaran polsek untuk mulai melihat lingkungan sekitarnya, khususnya tempat ibadah.
Baca Juga: Pawai Sound Horeg 2 Paslon di Kabupaten Pasuruan Tak Jelas, Polisi Belum Ambil Sikap
“Tempat ibadah yang menjadi fokus kami adalah gereja. Karena sesaat lagi, umat Nasrani di seluruh dunia akan merayakan hari raya natal. Kami akan tingkatkan pengamanan untuk meminimalisir gangguan,” terangnya.
Raydian menambahkan, pihaknya juga akan meningkatkan patroli mulai sekarang sampai hari pelaksanaannya nanti. Ia juga mengimbau ke romo, pemuda gereja, untuk ikut meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum.
“Kalau semisal ada tanda-tanda, atau orang yang mencurigakan segera menghubungi kami untuk kami tindak lanjuti. Marilah ikut menjaga keamanan dan kenyamanan kamtibmas Pasuruan yang sudah terbangun selama ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Terpisah, Romo Stanis Cm, perwakilan Gereja Katholik St. Theresia Pandaan, Kabupaten Pasuruan mengatakan, pihaknya mendukung pernyataan Paus Fransiskus yang meminta komunitas internasional untuk menghormati 'status quo' Yerusalem. Ia juga sangat mendukung Paus Fransiskus yang meminta Donald Trump mencabut pernyataannya terkait status Yerussalem.
“Selain itu, kami di sini juga terus melakukan sosialisasi kepada jemaah untuk tidak ikut dan mudah terpancing dengan polemik Yerussalem saat ini. Marilah jaga perdamaian, karena sesungguhnya hidup berdampingan itu sangat indah sekali,” tutupnya.
Diketahui, saat ini mata dunia sedang tertuju kepada statement Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia telah resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel, di Gedung Putih, Washington, Rabu (6/12) waktu setempat.
Baca Juga: Alumni Bharaduta D’Pandiga Nusantara Polres Pasuruan Berbagi 4 Tangki Air Bersih di Dua Desa ini
Melalui pernyataan tersebut, Trump juga mengumumkan rencana pemindahan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Pernyataan itu langsung mendapatkan kecaman banyak pihak. (par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News