MALANG KOTA, BANGSAONLINE.com – Jelang penghujung tahun 2017, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang merilis data mengejutkan. Sebanyak 20 persen penduduk kota Malang yang bersetatus pelajar ternyata jadi pengedar narkoba.
Data itu dikemukakan langsung oleh AKBP. Ir.Bambang Sugiharto, M.Si Kepala BNN Kota Malang, saat rilis di kantor BNN setempat, Jumat (29/12).
Baca Juga: Anjangsana ke Kantor BNN Kota Malang, Kepala Kanim Malang Bahas Rencana Operasi Gabungan
Diuraikan Bambang, dari jumlah penduduk Kota Malang sekitar 800 ribu, 20 persen atau lebih penduduknya jadi pengedar narkoba. Ironisnya, dari jumlah itu didominasi pelajar SMA, SMP atau SD.
"Ada satu wilayah kawasan Kelurahan Tanjungrejo Sukun Kota Malang, sekitar 10 anak remaja rawan dan rentan penyalahgunaan narkoba. Sehingga BNN memberikan pelatihan keterampilan, agar bisa terhindar dari narkoba," urai Bambang.
Untuk menanggulangi bahaya peredaran narkoba semakin luas, BNN melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Malang. Nanti pada tahun 2018 akan dijadikan sebagai pelajaran kurikulum di sekolah, penguatan moral sejak dini.
Baca Juga: Kobarkan Perang Melawan Narkoba, Imigrasi Malang Hadirkan BNN untuk Tes Urine Seluruh Pegawai
"Perlu diketahui, saat ini ada 53 orang sedang ditangani di Klinik Pratama, dan 5 orang di RST Soepraoen untuk direhabilitasi. Meski begitu, selama tahun 2017, jumlah yang direhabilitasi mengalami penurunan dibanding 2016 ada 74 orang," ujar dia.
Pada tahun 2017 BNN mengungkap 6 kasus, 2 kasus di antaranya narkotika dan saat ini sedang dalam proses. Dari kedua kasus itu, salah satunya dengan 4 berkas perkara dinyatakan sudah lengkap, siap dilimpahkan ke Kejaksaaan Negeri Kota Malang, untuk di sidangkan. (iwa/thu/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News