SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ellysa Gita (34) membuka sekolah khusus untuk merawat dan menghias kuku dengan nama Nail Academy, yang berpusat di Surabaya.
Nail Academy sendiri dibentuk semenjak tahun 2012. Pada awalnya, sekolah khusus kuku ini dibentuk siring dengan berkembangnya pemikiran masyarakat bahwa merawat dan mempercantik kuku memanglah penting. Sebelumya Ellysa sudah menjalankan bisnis salon yang berdiri sejak tahun 2009 dengan nama Me-Nail salon.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Jalan Kunti Surabaya Kembali Digerebek: 23 Pecandu Direhab, 2 Pengedar Ditangkap
“Awalnya memang dari salon, khususnya di Surabaya ini waktu pertama kali saya buka itu masih sedikit sekali salon khusus nail art. Kalau tidak salah waktu itu hanya ada satu saja. Setelah itu orang-orang mulai tertarik dan bilang bahwa kuku memang butuh untuk dirawat dan dipercantik. Dari situ saya memutuskan untuk membuat sekolah khusus untuk merawat kuku atau Nail Academy itu sendiri,” ungkap Ellysa, Kamis (8/3/2018).
Dengan banyaknya antusiasme masyarakat kepada kuku dan sedikitnya salon khusus kuku di Surabaya membuat Ellysa memutuskan medirikan salon kuku dengan harga yang lebih terjagkau, terlebih di kalangan mahasiswa dan masyarakat menengah.
“Kebetulan saya juga kuliah di luar. Orang-orang di luar negeri sudah mengerti sekali tentang kesehatan kuku dibanding di sini, khususnya di Surabaya. Salon kuku di sini juga waktu itu mahal sekali. Jadi saya membuka salon khusus kuku dengan harga yang lebih terjangkau,” jelasnya.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Nail Academy sendiri terdapat pembagian kelas yang terdiri dari beberapa tingkat mulai dari tingkat yang paling rendah atau basic dengan biaya Rp 2,5 juta dengan waktu kursus sekitar 3 minggu. Hingga tingkat paling atas untuk orang yang ingin lebih medalami tentang teknik-teknik terbaru dan membuat bentuk atau gambar yang lebih susah dibandrol sekitar Rp 4 Jutaan.
Dalam mengikuti kursus melukis dan merawat kuku sendiri diperlukan proses pembelajaran secara intensif. Namun diakui Ellysa bahwa tidak semua siswanya bisa melakukan fulltime dari pagi hingga sore hari. Sehingga waktu untuk belajar pun dapat disesuaikan dengan waktu pelanggannya.
“Untuk lama waktu pembelajaran biasanya disesuaikan sengan siswanya sendiri. Ada beberapa anak-anak yang belajar disini itu mahasiswa, ada yang bekerja juga. Jadi mereka biasaya masuk 3 jam sehari. Tapi saya selalu menyarankan untuk fulltime dengan 3 minggu waktu pembelajaran untuk basic saja. Kalau sampai pada peket diatasnya, pembelajaran dari basic sampai pada teknik-teknik yang lebih susah biasanya sekitar 3 bulan pembelajaran intensif,” kata Ellysa.
Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah
Pengajar di Nail Academy sendiri merupakan profesional Nail Artist yang sudah ahli dalam bidang nail art. Salah seorang pengajar bernama Sulis mengaku sudah 5 tahun berkecimpung dalam seni lukis dan perawatan kuku.
“Untuk menjadi pengajar sebelumnya kami memang ditraining dulu sih. Sebelum menjadi trainer juga harus praktik di salon dulu. Saya sudah 5 tahun disini, sejak sekitar tahun 2013 akhir,” ujar Sulis salah satu trainer profesional di Nail Academy.
Untuk menjaring siswa Nail Academy secara teratur mengadakan workshop tentang cara merawat kuku di berbagai daerah di Indonesia. Workshop yang diadakan biasanya berupa kelas satu hari untuk belajar cara merawat dan mengutek.
Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya
“Kami rutin mengadakan workshop setiap bulannya. Worshop itu juga kami buat untuk menjaring pelanggan. Dari situ biasanya kami menerima pelanggan dari salon-salon daerah yang ingin melakukan training untuk karyawannya, biasanya diserahkan di Nail Academy,” ujar Ellysa.
Kuteknya sendiri menggunakan kutek import yang didapat dari Korea, China, dan Ameika. Selain itu, kutek yang digunakan untuk menghias kuku juga terdapat pilihan halal untuk muslim dan non halal.
“Kutek yang kami gunakan disini kami import dari luar semua. Disini kami juga punya pelanggan dari berbagai kalangan, baik muslim maupun non muslim. Dari situ kami punya pilihan kutek yang halal dan non halal juga.” Ungkap Ellysa.
Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak
Ditanya tentang keinginan memperluas untuk membuka cabang lain pulau begini jawabannya “Ya memang sih, anak-anak yang belajar disini juga 50 persen dari luar pulau dan sisanya dari Surabaya dan luar kota. Banyak customer yang menyarankan untuk membuka lagi di luar, misalnya di Bali. Disana peminatnya luar biasa sekali, setiap tahun kami juga rutin mengadakan workshop sekitar setahun dua kali. Memang ada rencana sih untuk buka lagi, tapi untuk mencari orang-orang yang kompeten disini kan tidak mudah. Ya, jadi masih di pikir-pikir dulu,” jelas Ellysa.
Nail Academy saat ini berada di Jl. Klampis Jaya no. 33 Surabaya. Selain itu mereka juga mempunyai akun instagram yang aktif mengunggah aktifitas dari Nail Academy dengan username @menail_shop. Untuk salonnya sendiri terdapat di Tunjungan Plaza lantai 1. (*)
Baca Juga: Terpengaruh Medsos, Siswi SMK di Surabaya Kabur dari Rumah
Baca Juga: 3 Kontroversi yang Membuat Publik Sangsi soal Penangkapan Ivan Sugianto oleh Polisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News