Surabaya-HARIAN BANGSA
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan renovasi Balai Pemuda Surabaya rampung tahun ini. Pengerjaan bangunan cagar budaya tipe A ini agak terkendala bahan dan bentuk bangunan yang memang sama persis seperti sebelumnya.
Baca Juga: Dispendik Surabaya Gelar Kegiatan Melukis On The Spot
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, renovasigedung yang terbakar pada Selasa 20 September 2011 silam itu bukan perkara mudah. Mengingat Balai Pemuda masuk cagar budaya tipe A atau tipe utama, maka harus ada ketelitian dan kecermatan yang ekstra tinggi. Bahan-bahan yang digunakan juga harus menggunakan campuran khusus. Selain itu, untuk mencari interior dan eksterior cagar budaya yang asli juga tidak mudah. Meski begitu saat ini sudah ditemukan bahan seperti asli dengan berbagai campuran sehingga bahan yang dimaksud benar-benar mirip aslinya dengan bahan yang lebih tahan lama.
“Membangun cagar budaya itu berat. Itu (bahan bangunan) campurannya khusus dan tidak mudah,” katanya.
Meski begitu, mantan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu optimistis tahun 2014 ini selesai. Ini karena pemenang tender pengerjaan juga tinggal melanjutkan pembangunan yang sebelumnya juga sudah berjalan. Pembangunan Balai Pemuda sempat terhenti karena kontraktor awal tak bisa memenuhi target pembangunan. Akibatnya, pemkot menghentikan pengerjaan dan mengganti dengan kontraktor baru.
Baca Juga: Resmikan Plaza Atas Alun-alun Surabaya, Risma: Suatu saat, Seniman Besar Lahir dari Sini
“Pembangunan yang sekarang itu pembanguna baru. Saya targetkan akhir tahun ini selesai,” ujarnya.
Kontraktor pelaksana pembangunan gedung Balai Pemuda pada tahun 2013 lalu terkena black list karena gagal memenuhi target waktu pengerjaan. Pemkot lantas menggelar lelang ulang. Proyek pembangunan gedung yang digunakan sebagai tempat pesta dansa orang Belanda itu dilakukan secara multi years. Untuk tahun 2013 lalu dialokasikan dana anggaran mencapai Rp5 miliar. Namun dari alokasi anggaran tersebut hanya mampu terserap sekitar Rp3 miliar. Sisa anggaran sebesar Rp2 miliar tetap dialokasikan untuk pembangunan lanjutan tahun 2014.
Ketua Tim Pembangunan Gedung Balai Pemuda, Lilik Arijanto mengakui pembangunan gedung Balai Pemuda memiliki tingkat kesulitan sangat tinggi. Ini karena kondisi bangunan harus menyerupai aslinya dan tidak boleh ada perbedaan yang mencolok. Untuk interior bagian dalam gedung, pengerjaannya harus betul-betul memiliki kesabaran tinggi. Sebab, jika tidak sabar akan sulit membuat ornamen berbagai hiasan didalamnya. Apalagi gedung yang sempat menjadi markas arek-arek Suroboyo dalam perang kemerdekaan ini nantinya akan berfungsi sebagai tempat penampilan berbagai budaya. Maka, sedapat mungkin model bangunan sesuai aslinya.
Baca Juga: Lanjutkan Proyek Alun-alun Surabaya, Separuh Jalan Yos Sudarso Ditutup
“Kami berupaya membangun gedung ini persis seperti semula. Sehingga, keasliannya tetap terjaga,” katanya. (lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News