Pembangunan Masjid Assakinah Dimulai, Lokasi Gedung Baru DPRD Dipindah ke Belakang

Pembangunan Masjid Assakinah Dimulai, Lokasi Gedung Baru DPRD Dipindah ke Belakang Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Kota Surabaya, Ery Cahyadi dan Pengurus PC GP Ansor Surabaya saat akan memantau proses pembongkaran.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemkot Surabaya siap membangun Masjid Assakinah dan gedung DPRD Surabaya yang baru. Sebelum pembangunan dimulai, Jumat (22/12) pemerintah kota melanjutkan pembongkaran bangunan Masjid.

Sebelumnya, pembongkaran sempat mandek akibat polemik pemugaran beberapa bangunan yang ada di Balai Pemuda, di antaranya Masjid Assakinah dan Dewan Kesenian Surabaya. Setelah pemerintah kota dan kalangan dewan melakukan komunikasi dengan beberapa pihak di antaranya kalangan ulama dan para seniman, akhirnya tercapai kesepakatan untuk melanjutkan pembangunan.

Baca Juga: Urbaning for Center Studies Gelar Diskusi Bareng Anggota Dewan

Pembongkaran bangunan Masjid Assakinah dan bangunan DKS dikawal sejumlah pemuda Ansor dan Muhammadiyah. Sejak siang hingga Sore hari mereka berada di sekitar lokasi pembongkaran. Di beberapa sudut area, Ansor memasang atribut dan spanduknya.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Kota Surabaya, Ery Cahyadi mengatakan, sebelum pembongkaran, pihaknya akan menutup seng di sekeliling bangunan masjid, agar debu tak menyebar ke mana-mana. Pembongkaran akan dimulai dengan menurunkan tiang-tiang sisi atap, karena terbuat dari struktur baja.

“Khawatirnya kalau jatuh ke bawah pecah akan berbahaya,” terangnya

Baca Juga: PPN 12 Persen Hanya untuk Barang Mewah, Ning Ais: Prabowo Orang Paling Ikhlas untuk Rakyat Indonesia

Ery memperkirakan, Sabtu (23/12) bangunan yang tersisa sudah dirobohkan. Sementara, bangunan Dewan Kesenian Surabaya (DKS) pembongkarannya menunggu selesainya proses pemindahan ke gedung Merah Putih yang berada di seberangnya. Ia memastikan, apabila perpindahan tuntas, Minggu pembongkaran tuntas. “Ini teman-teman (DKS) masih mencari tempat di gedung Merah Putih,” katanya

Sementara, untuk pembangunan gedung dewan yang baru, Ery mengestimasi masih mencukupi waktunya kendati hanya berselang setahun. Pasalnya, gedung tersebut struktur bangunannya sederhana. “Meski bangunan itu seakan-akan tujuh lantai tapi kan bangunan itu tipikal, kerjakannya satu kali ngecornya tujuh lantai,” paparnya

Kapala Bidang Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya, Mohammad Taufik Siswanto, menambahkan, setelah pembongkaran sejumlah tiang masjid dan beberapa bangunan, dilanjutkan dengan pembangunan pondasi Masjid. “Karena ukurannya lebih besar, jadi harus membongkar ruangan DKS,” terangnya.

Baca Juga: Bang Udin, Pemuda Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin

Taufik Siswanto mengestimasi pembangunan masjid ditergetkan selesai dalam waktu 6 bulan. Pembangunan Masjid As-Sakinah satu kesatuan dengan gedung dewan. Menurutnya, meski pembangunanya bersamaan, namun gedung masjid akan didahulukan penyelesaiannya. Ia mengungkapkan, luasan bangunan masjid yang baru 17 x 27 meter. “Bangunan (Masjid) itu berdiri di bekas bangunan lama,” tuturnya.

Ia menambahkan, untuk gedung DPRD yang baru, luasnnya 24 x 24 meter. Hanya saja, luasannya terpangkas di sisi belakangnya 8 x 8 meter. Taufik mengatakan, setelah pembongkaran banguna masjid, akan dilanjutkan dengan pembongkaan gedung sekretariat DPRD yang akan direhab untuk gedung baru. “Setelah sekretariat (dewan) dipindah, pembongkaran dilakukan. Rencananya awal Januari,” katanya.

Taufik optimis pembangunan masjid As-Sakinah dan gedung dewan tuntas akhir 2018. Meski rencana pembangunannya molor sekitar dua bulan akibat polemik sebelumnya. Ia menerangkan, gedung dewan yang baru, jika sebelumnya direncanakan 8 lantai menjadi 7 lantai. Pengurangan jumlah lantai gedung dewan dilakukan setelah bangunan masjid dipisah.

Baca Juga: Reses Perdana, Ning Ais Serap Aspirasi Ratusan Masyarakat di Simokerto

“Lantainya berkurang. Tapi anggarannnya tetap, karena satu kesatuan,” paparnya

Pembangunan masjid As-Sakinah dan gedung DPRD yang baru menelan anggaran sekitar Rp. 55 M. Di gedung dewan yang baru akan ada ruang fraksi, komisi, ruang rapat dengan konstituen, kemudian perpustakaan dan ruang masing-masing anggota dewan. “Bentuknya nanti los dulu , baru dipisah untuk tiap anggota,” ujar Taufik

Ia mengaku, arsitektur gedung dewan akan menyesuaikan dengan bangunan yang ada saat ini. Sementara, untuk Masjid Assakinah, desainnya sudah mendapat persetujuan kalangan ulama, dengan empat menara di bagian atasnya. “Kalau gedung dewan mirip seperti saat ini, cuma ditinggikan saja,” katanya

Baca Juga: Gus Afif Dukung UMKM Surabaya Bersertifikasi Halal

Sementara, Sekretaris DPRD Surabaya, Hadi Siswanto Anwar mengakui, dengan adanya rencana pembongkaran sebagian gedung Sekretariat DPRD yang berada di sisi belakang untuk dijadikan gedung dewan yang baru, ditindaklanjuti dengan pemindahan perlengkapan yang ada. Menurutnya, sekretariat DPRD diberi waktu pengosongan ruangan hingga 30 Desember 2017.

"Tetapi tiga hari ini, sudah memindah perkakas ke ruangan yang yang gak fungsional,” tandas Mantan Asisten I Sekota Surabaya.

Hadi siswanto mengungkapkan, gedung dewan yang baru akan dibangun di atas Bagian umum Sekretariat dewan, dan berbatasan dengan ruang Komisi D dan Ruangnya. (lan/ros)

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO