TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinkes Trenggalek dr. Sugito Teguh menanggapi kritik mantan Wabup Trenggalek, Kholiq. Mantan wabup yang sempat dikalahkan Emil Dardak di Pilbup Trenggalek 2015 ini menyebut masuknya Kabupaten Trenggalek ke dalam 100 daerah yang ikut program prioritas 2018 sebagai hal yang memalukan.
"Pandangan beliau sepertinya kurang tepat. Kabupaten dengan kasus stunting tidak hanya 100 daerah yang diikutsertakan di 2018. Bahkan tahun depan akan diperluas ke 160 daerah, 2020 ke 319 daerah dan 2021 ke hampir seluruh 514 daerah di Indonesia. Bahkan angka stunting kita di 24,3 persen justru masih lebih baik dibandingkan rata-rata provinsi Jatim di 26,9 persen," jelas pria yang akrab dipanggil dokter Teguh ini.
Baca Juga: Dinas Kelautan Dan Perikanan Trenggalek Raih Juara Umum LMSI Tingkat Provinsi Jatim
Dokter Teguh menambahkan bahwa pertimbangan masuk ke prioritas 2018 di antaranya adalah sebaran ketersediaan tenaga kesehatan, di mana untuk Trenggalek, kondisi geografisnya turut menjadi konsideran atas faktor ini.
"Pemkab justru sangat berkomitmen menambah sebaran tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan kecamatan-kecamatan yang ada di pelosok. Masuknya kita ke program prioritas 2018 bisa menjadi peluang lebih mempercepat lagi penambahan ketersediaan tenaga kesehatan," tambah dokter Teguh.
Untuk tahun 2018, terlihat fokus yang signifikan ditempatkan kepada daerah di pulau Jawa di mana hampir 40 persen dari 100 daerah yang diikutsertakan berada di pulau Jawa. Di antara daerah tersebut adalah daerah yang cukup dikenal kemajuan ekonominya seperti kabupaten Bogor, Bandung, Cirebon, Cilacap, Kulonprogo, Malang, Jember dan Probolinggo. (*)
Baca Juga: Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News