Lumajang-(BangsaOnline)
Antrean di sejumlah SPBU di seluruh pelosok Jawa Timur bagian timur mengluar dimana-mana. Di kabupaten Bondowoso, Lumajang, Situbondo, Probolinggo dan Jember tak terhindarkan dari antrean di SPBU. Pemilik kendaraan pun rela antre berjam-jam, bahkan ada yang menginap untuk mendapatkan bensin.
BACA JUGA:
- Kondisi Bangunan Memprihatinkan, SMAN 1 Pronojiwo Ajukan Bantuan Perbaikan
- Lumajang Sat Set Bangun Negeri Digelar, Kampanye Ganjar-Mahfud di Stadion Yosowilangun
- Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Antarpulau dari Lumajang di Pamekasan
- Prediksi Cuaca di Lumajang pada 8 Januari 2024 Oleh BMKG: Cerah Berawan
Seperti terlihat di jalan Raya Bagusari, Lumajang, antrean panjang kendaraan roda dua memincu teradinya kemacetan panjang di jalur tersebut. Demikian juga dengan truk yang mengantre solar juga memperparah keadaan.
Di SPBU jalan Raya Senduro justru lebih parah lagi. Kemacetan ini sempat membuat adu mulut antara pengemudi kendaraan pribadi dengan sopir truk yang menutup akses jalan. Pengemudi mobil pribadi jenis Avansa itu merasa jalannya dihalangi oleh pengemudi truk. Namun pengemudi truk hanya diam saja tidak menggubris ucapan perempuan muda tersebut.
Sanusi, sopir truk yang juga kehabisan solar, mengaku tidak masalah dengan harga yang naik, tapi stok jangan sampai habis. Ia bisa rugi karena kelangkaan BBM jenis solar.
“Bagi saya tidak masalah (harga) naik. Pengurangan subsidi atau apapun yang penting solar itu ada dan kami bisa bekerja. Kalau sekarang kami rugi waktu, tenaga dan uang,” katanya Rabu (27/08).
Harga BBM premium di tingkat pengecer harganya melambung tinggi. Satu liter harga bensin antara Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per/liter. " Kami menjual mahal karena harus mengantri berjam-jam di SPBU," ucap Ali. (ron/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News