SURABAYA (bangsaonline) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) meminta mahasiswa untuk tetap kritis memberikan kontrol terhadap kebijakan pemerintah maupun permasalahan sosial, ekonomi dan budaya yang saat ini sedang berkembang di dalam masyarakat.
“Tujuannya agar masyarakat terlindungi dari derasnya arus liberalisasi yang masuk. Pemerintah harus hadir didalam kelemahan-kelemahan liberalisasi. Dan pemerintah harus membela masyarakat yang kalah didalam persaingan pasar,” ujar Pakde Karwo pada saat membuka Mahasabha (Kongres) IX Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) 28-31 Agustus 2014 di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, kemarin (28/8).
Baca Juga: Bentuk Mahasiswa Kritis dan Jadi Harapan Masyarakat, FMPB Gelar MPAB
Dalam diskusi yang bertemakan ‘Menggadang Pemimpin Negarawan’, Pakde Karwo berpandangan bahwa pemimpin negarawan harus mampu membela masyarakat kecil yang kalah dalam persaingan pasar. Negara harus hadir untuk melindungi masyarakat yang berada dikelompok bawah.
“Masyarakat harus diberikan ruang publik untuk menyampaikan aspirasinya. Pemerintah harus mengintervensi masyarakat kelas bawah dengan cara memberikan ruang publik. Untuk itu, saya meminta mahasiswa untuk terus mengembangkan fungsi kontrolnya agar tetap kritis dan peka terhadap permasalahan bangsa,” imbuh Pakde .
Pakde Karwo juga menitipkan kepada mahasiswa Hindu untuk terus menggelorakan Aku Cinta Indonesia (ACI). Mahasiswa harus berjuang di dalam mengelorakan ACI dengan cara melawan produk barang dan jasa asing dengan cara memperkuat produk dalam negeri.
Baca Juga: IAIN Madura Gelar Seminar Kewirausahaan Expo Produk UMKM
Sementara itu, Ketua PP KMHDI I Kadek Adiawan sependapat dengan Pakde Karwo dalam menilai pemimpin yang negarawan. Ia menegaskan, bahwa pemimpin yang memiliki jiwa kenegarawan harus memiliki karakter, sifat dan perilaku secara negarawan yang tidak mementingkan kepentingan golongan maupun pribadi.
Kongres ini memberikan arti kepada kader agar kelak dapat mencetak dan menciptakan seorang pemimpin yang memiliki sifat negarawan. "Tidak penting bagi kader kami menjadi apa, akan tetapi terlebih bagaimana kader KMHDI bisa bermanfaat bagi ummat, bangsa dan negara," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News