SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur kembali menggelar Debat Pigub II pada Selasa (8/5) malam di Dyandra Convention Center (DCC). Dalam debat ke-2 ini KPU menghindari terjadinya debat kusir antar kandidat yang sempat terjadi pada debat pertama. Kala itu, Emil Dardak terlibat debat kusir dengan Puti Soekarno.
Komisioner KPU Jatim, Choirul Anam mengakui pihaknya berusaha membuat perbedaan dengan debat Pilgub yang pertama. Selain tim panelis dan perumusnya berbeda dan lebih berbobot. Bahkan mereka akan ikut tampil dan mengajukan pertanyaan langsung kepada paslon. Desain panggung dan backdrop juga berbeda serta lokasi panggung juga berubah 180 derajat.
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
Anam menambahkan, perubahan ini juga berdasarkan hasil evaluasi debat pertama, karena sebagian masyarakat menilai itu seperti debat kusir dan sebagian yang lain justru senang karena lebih ramai. Karena itu pada debat terbuka kedua akan kita perlakukan hanya saja akan diperketat pembatasan waktu untuk bertanya dan menjawab.
“Moderator akan punya kewenangan penuh untuk mengatur traffic lalu lintas debat. Jadi moderator bisa menghentikan atau melanjutkan debat dan mengatur waktu yang sudah disepakati dan sebagainya. Saya yakin kedua moderator besok bisa melakukan hal tersebut dengan baik,” tutur Anam, Senin (7/5).
Anam melanjutkan, Debat Pilgub Jatim kedua akan disiarkan langsung oleh dua stasiun televisi nasional yaitu Kompas TV dan Metro TV. Sedangkan yang bertindak sebagai moderator adalah Aiman Wicaksono (Kompas TV) dan Aviani Malik (Metro TV). Kedua pasangan calon masing-masing hanya diberikan jatah membawa 150 orang suporter karena keterbatasan tempat.
Baca Juga: Khofifah-Emil Menang Telak, Raih 12.192.165 Suara, Risma-Gus Hans 6.743.095, Luluk-Lukman 1.797.332
“Simpatisan atau relawan tak usah memaksakan diri melihat langsung ke lokasi jika tidak memiliki undangan, karena mereka bisa melihat melalui televisi di rumah atau di tempat yang lain karena acara tersebut disiarkan langsung melalui televisi,” tandas alumni Unesa ini.
Materi Debat Pilgub Jatim 2018 yang kedua mengambil tema Pembangunan Ekonomi. Tema ini dianggap bisa menarik perhatian publik karena masalah ekonomi pembangunan di Jatim dianggap masih harus dibenahi bagi siapa pun yang terpilih nanti. Terlebih, kedua paslon mempunyai program kerja (proker) unggulan terkait pembangunan ekonomi Jatim ke depan.
“Ekonomi pembangunan itu dibagi sub tema lagi. Ada kebijakan bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan. Bidang usaha mikro, menengah dan koperasi. Bidang penanaman modal, dan investasi. Bidang infrastruktur dan pelayanan wilayah. Bidang pembangunan, daerah kepulauan dan terpencil. Bidang pengembangan BUMD, Bidang energi sumber daya mineral dan lingkungan. Bidang kemaritiman dan yang terakhir bidang zonasi,” beber Choirul Anam.
Baca Juga: Ketua Komisi II DPR RI Apresiasi Pelaksanaan Pilkada di Jawa Timur
Dengan tema ekonomi dan pembangunan sebagai bahan materi debat publik tersebut, KPU Jatim mengaku membutuhkan persiapan khusus. Utamanya dalam hal panelis yang akan menggodok materi debat.
“Ada 4 orang panelis dengan latar belakang keilmuan yang mumpuni. Mereka nantinya yang akan menggodok materi yang akan dipakai dalam Debat Publik putaran kedua,” jelas mantan komisioner KPU Kota Surabaya.
Ia merinci, keempat tim panelis tersebut terdiri dari Arif Hoetoro, SE, MT, PhD (Universitas Brawijaya Malang), Drs. Mohammad Hasan, M.Sc, Ph.D (Rektor Universitas Jember), Prof Dr. Ir. Nuhfil Hanan AR, MS (Universitas Brawijaya Malang) dan Nurul Barizah, SH, LLM, Ph.D (Universitas Airlangga Surabaya).
Baca Juga: Inilah Daftar Lengkap 39 Kepala Daerah-Wakil Kepala Daerah Terpilih se-Jawa Timur
“Tim panelis tersebut, yang nantinya akan langsung memberikan soal untuk Debat Publik Kedua Pilgub Jatim,” pungkas Choirul Anam.
Para panelis juga berkoordinasi dengan tim kampanye kedua pasangan calon, Bawaslu maupun media partner hingga tim perumus.
“Insya Allah sudah siap semua, mulai dari materi, lokasi debat, tim keamanan dari Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya. Hari ini kita akan melakukan finalisasi untuk debat besok,” imbuhnya.
Baca Juga: KPU Jatim Pantau Beberapa Titik Rawan Pilkada 2024, Berikut Daftarnya
Sementara itu, Hadi Mulyo Utomo, anggota Tim Kampanye Khofifah-Emil mengaku sepakat moderator diberi kuasa untuk menghentikan debat. Dengan demikian tidak terjadi debat kusir yang kontra produktif, karena sejatinya debat kandidat ini adalah sarana untuk memperkenalkan program dan mengadu program antar kandidat.
Karenanya, lanjut Hadi, kalau terjadi debat kusir maka program yang disampaikan tidak akan bisa ditangkap dengan jelas oleh pemirsa televisi, khususnya warga Jawa Timur. Padahal warga Jawa Timur harusnya bisa mengetahui program dan visi masing-masing calon lewat tayangan debat terbuka ini.
"Kami berharap moderator bisa tegas mengendalikan forum agar dinamis dan kondusif. Selain itu moderator juga harus bisa mengkontrol suporter yang hadir agar tertib. Di luar itu, kami sudah siapkan kejutan. Lihat saja nanti," ujar alumni Fakultas Hukum Unair tersebut. (mdr/ian)
Baca Juga: Kang Irwan Apresiasi Doa Bersama KPU Jatim: Ikhtiar Baik Jaga Situasi Kondusif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News