KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Mendekati pemilihan wali kota dan wakil wali kota Kediri, beredar gambar Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kota Kediri KH. Abu Bakar Abdul Jalil atau Gus Ab, yang disandingkan dengan salah satu pasangan calon.
Menyikapi hal itu, dirinya hanya mengucapkan terimakasih, lantaran gambarnya sudah menjadi viral di media sosial. “Terimakasih bagi yang sudah memviralkan gambar tersebut, saya jadi terkenal,” kata Gus Ab saat diklarifikasi.
Baca Juga: Pascadebat Pamungkas, Ketua KPU Kota Kediri Ajak Masyarakat Datang ke TPS pada 27 November 2024
Meski begitu, Gus Ab menegaskan beredarnya gambar tersebut bukan berarti dia mendukung salah satu paslon wali kota. ”Itu gambar hoaks” imbuhnya.
Karena itu, Gus Ab mengucapkan terima kasih kepada wartawan yang meminta klarifikasi pada dirinya sebelum menaikan berita.
Ia berharap kepada masyarakat, khususnya warga NU, agar memilih paslon sesuai hati nurani masing-masing pada Pilwali yang diselenggarakan pada 27 Juni nanti. “Ya, berharap warga NU Kota Kediri Netral dalam Pilwali mendatang,” pungkas Gus Ab.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi III DPR RI Dukung Pasangan Fren Pimpin Kota Kediri
Selain berseliweran gambar Ketua PCNU, gambar hoaks ternyata juga dialami oleh Gerakan Pemuda Ansor Kota Kediri. Gambar hoax tersebut juga banyak beredar di kalangan media dan juga publik melalui sosial media.
Terpisah, Bagus Wibowo selaku Ketua LBH Ansor Kota Kediri juga menegaskan jika gambar yang beredar di publik melalui media apapun tersebut adalah hoax. Sekadar diketahui, selain Gus Ab, juga beredar foto jajaran pengurus Ansor Kota Kediri foto bersama dengan latar belakan backdrop gambar salah satu paslon.
Baca Juga: KPU Kota Kediri Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Jelang Pilkada 2024
"Gambar pemuda Ansor kota Kediri yang berfoto dengan salah satu Paslon tersebut adalah hoax," ungkap Bagus saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (28/5).
"Pemuda Ansor Pengurus Cabang Kota Kediri sebagai salah satu Badan Otonom Nahdlatul Ulama berprinsip, organisasi Nahdlatul Ulama dan Badan Otonomnya tidak terlibat pada politik praktis, hal tersebut sesuai dengan khitah 1926. Ansor akan mengambil tindakan hukum jika penyebaran gambar tersebut tidak dihentikan," pungkasnya. (rif/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News