
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Kecelakaan tunggal mobil minibus di jalan tol Km 29 arah Surabaya mengakibatkan seorang meninggal dunia di tempat kejadian (TKP), Jum'at (15/6).
Mobil Datsun Go Nopol L-1520-AJ yang dikemudikan Setia Budi Santoso (37), warga asal Semolowaru Selatan, Surabaya itu tiba-tiba oleng ke kanan. Diduga penyebab kecelakaan tersebut karena si pengemudi mengantuk.
Dari kecelakaan tersebut, satu korban meninggal dunia di TKP. "Korban meninggal dunia atas nama Setia Budi Santoso. Dia adalah sopir sekaligus kepala keluarga. Korban meninggal di lokasi kejadian karena drill besi sebagai pembatas jalan tol mengenai kepalanya," terang Kanit Laka Tol, Iptu M. Soleh.
Soleh mengungkapkan bahwa mobil tersebut ditumpangi sebanyak lima orang yang merupakan satu keluarga. Selain Setia Budi Santoso (suami), juga ada istri dan tiga orang anaknya.
Soleh menjelaskan, penyebab utama kecelakaan karena supir mengantuk diperkuat dari informasi yang diperoleh dari istri korban. Ia menyebutkan, jika sang suami sudah bergelagat mengantuk.
Beberapa kali sang istri sudah menyuruh untuk berhenti. Namun nasib berkata lain, mobil yang masuk dari pintu tol Pandaan hendak menuju ke Surabaya itu tiba-tiba oleng ke kanan.
Karena tidak dapat menguasai kemudi, mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi itu sempat terbang dan terguling beberapa kali di udara.
Akibatnya, besi drill sebagai pembatas jalan tol tersebut diseruduk. Bahkan, besi pembatas menembus bagian dalam mobil melalui kaca bagian depan.
Soleh menyebut, sebanyak 6 drill pembatas jalan yang terbuat dari besi disapu habis hingga membuat bodi depan ringsek dan kaca mobil hancur.
(Tampak besi pembatas jalan tol yang menembus hingga bagian dalam mobil melalui kaca depan)
Sebelumnya, lanjut Soleh, mereka sudah berniat untuk beristirahat di rest area yang tidak jauh dari TKP. Namun kecelakaan tidak bisa terhindarkan. Korban, istri, dan 3 orang anaknya langsung dievakuasi ke RSUD Sidoarjo dengan menggunakan mobil Ambulans
"Saat ini jenazah korban, istri dan 3 orang anaknya dilarikan ke RSUD Sidoarjo oleh mobil ambulans untuk dilakukan perawatan medis," tambah Soleh.
Proses evakuasi mobil dilakukan dengan menggunakan mobil derek. Beberapa petugas PJR ikut membantu proses evakuasi bangkai mobil untuk dibawa ke kantor PJR Waru. "Selanjutnya akan dilakukan pengumpulan bukti dan data melalui saksi-saksi," pungkas Soleh.
Dari saksi mata di lokasi kejadian menyebutkan, mobil tersebut sempat terbang ke udara dan terguling beberapa kali. Akhirnya mobil berhasil berhenti setelah menabrak 6 drill besi pembatas jalan tol dan pot bunga yang berada di tengah-tengahnya.
"Saya melihat mobil tersebut terbang ke udara sambil memutar. Kemudian menabrak pot bunga dan pembatas jalan. Seperti di film-film action," terang Indra yang saat itu tepat berada di seberang jalur TKP.
Karena kecelakaan ini, arus lalu lintas ke arah Sidoarjo sempat terhambat. Namun petugas di lokasi berhasil mengurainya.(cat/ian)