KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Puluhan massa dari Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kabupaten Kediri melurug kantor DPC PDIP, Kamis (2/8). Mereka menuntut pergantian seluruh struktural DPC.
Dalam orasinya, massa menuding DPC PDIP Kabupaten Kediri telah melakukan pelanggaran partai dalam mekanisme pencalonan anggota legislatif (caleg) 2018. Sementara surat permintaan penjelasan Peraturan Partai (PP) 25 A yang dikirimkan para PAC, tidak kunjung memperoleh tanggapan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Agus Sunoto Imam Mahmudi
"Kami bukan demo. Kami juga tidak melakukan aksi. Kedatangan Kami untuk meminta agar DPC PDIP demokratis dan transparan sesuai AD/ART dalam PP No 25 A. Karena sampai hari ini, ketua maupun sekretaris DPC PDIP belum pernah menjawab surat tersebut. Oleh karena itu Kami datang kemari," seru Triantoro Sasongko, ketua PAC Ngasem dalam orasinya.
Menurutnya, DPC PDIP tidak melalui mekanisme yang benar sesuai peraturan partai dalam proses pencalegan. Mulai dari penjaringan, seleksi hingga penentuan nomor urut bacaleg. Para PAC tidak pernah diajak koordinasi tentang proses tersebut. Terutama pada bacaleg non struktural.
Ada 16 PAC PDIP Kabupaten Kediri yang hadir dalam aksi ini. Mereka membawa pengeras suara dan membentangkan banner dari kain putih yang bertuliskan tuntutannya. Selanjutnya, mereka membubuhkan tanda tangan ke kain tersebut secara bergantian.
Baca Juga: Kader PDIP se-Kecamatan Mojoroto Kediri Siap Menangkan Vinanda-Gus Qowim di Pilkada 2024
Tetapi apabila aspirasinya tidak ditanggapi, massa mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi dan menuntut seluruh struktural DPC PDIP Kabupaten Kediri diganti termasuk etua dan sekretaris DPC. Dalam aksi kali ini mereka juga memakai kaos berwana putih bertuliskan ganti DPC PDIP Kabupaten Kediri.
Mengingat, tuntutannya untuk bertemu dengan ketua DPC atau sekretaris tidak dipenuhi dan hanya diwakilkan oleh pengurus harian Edi Santoso dan Heri Setiawan, massa akhirnya menyegel kantor dengan cara menggembok pagar DPC.
Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri Edi Santoso mengaku menemui pengunjuk rasa karena telah mendapatkan surat mandat dari pimpinan. Namun pihak massa tetap bersikukuh minta ditemui langsung oleh ketua dan sektetaris.
Baca Juga: Konsolidasi Internal Digalakkan, Murdi Optimis Paslon yang Diusung PDIP Menang
"Mengingat pak ketua dan sekretaris sedang di luar, makanya menugaskan Kami. Tapi ternyata mereka tidak mau. Padahal Kami telah menyiapkan materi untuk dialog dengan mereka," ujarnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan DPC telah sesuai dengan aturan partai maupun instruksi dari DPP. Di antaranya terkait penjaringan bakal calon legislatif. “Semua mekainisme Kami lalui sesuai dengan aturan. Kami DPC hanya mengusulkan nama-nama bakal calon, yang memutuskan tetap dari DPP,” jelasnya.
Sementara itu disinggung tidak melibatkannya PAC dalam rekruitmen bacaleg, Edi membantahnya. Menurutnya, semua mekanisme telah dilalui.
Baca Juga: Peringati HUT ke-79 RI, Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri Bilang Begini
“Kalaupun mungkin tidak ada pleno untuk perkenalan bacaleg, karena memang waktunya sangat mepet. Sebetulnya (PAC) dilibatkan, saat rapat di DPC, raker, ada sejumlah PAC yang tidak mampu, makanya Kami (DPC) segera mengambil langkah cepat,” ujarnya.
Karena tidak ada titik temu, selanjutnya perwakilan massa meminta semua yang berada di areal Kantor DPC PDIP Kabupaten Kediri untuk segera keluar. Termasuk sepeda motor milik tukang dan pekerja yang sedang menyelesaikan pembangunan kantor DPC PDIP juga diminta keluar. Setelah semua yang berada di dalam kantor keluar pagar depan digembok dengan rantai.
"Kantor ini saya gembok karena ketua dan sekretaris DPC PDIP tidak mau menemui kadernya. Gembok akan saya buka kalau ketua dan sekretaris telah bersedia menemui kami," tandas Triantoro.
Baca Juga: PDIP Lakukan Konsolidasi Pemenangan Pilbup Kediri, Dhito: Tak Perlu Takut, Lawan!
Sekadar diketahui, puluhan massa yang mendatangi kantor DPC PDIP Kabupaten Kediri, dengan memakai kaos bertuliskan ganti DPC PDIP Kabupaten Kediri. Mereka, naik beberapa unit mobil bak terbuka dan sepeda motor dengan pengawalan ketat aparat Kepolisian. (rif/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News