Rute Tak Seperti Tahun Lalu, Pelaksanaan Gerak Jalan di Senori Semrawut

Rute Tak Seperti Tahun Lalu, Pelaksanaan Gerak Jalan di Senori Semrawut Peserta gerak jalan harus berhadap-hadapan dengan kendaraan di beberapa titik rute.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pelaksanaan gerak jalan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-73 di Kecamatan semrawut, Selasa (14/8). Gerak jalan itu berantakan diduga disebabkan rute jalan yang berubah, alias tidak seperti tahun lalu. Akibatnya, banyak peserta maupun warga dan pengguna jalan pada mengeluh.

"Pelaksanaan gerak jalan ini kelihatan panitianya tak sigap, padahal pesertanya banyak namun tidak diimbangi dengan kepanitian yang profesional," kata Edi salah peserta gerak jalan kepada BANGSAONLINE.com.

Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu

Tahun lalu, start gerak jalan dimulai dari lapangan Desa Sendang. Kemudian, melingkar seperti huruf delapan melewati Desa Wanglukulon, Jatisari, Medalem, dan kembali finis di lapangan Sendang. Akan tetapi, tahun ini panitia melakukan perubahan jalur pelaksanaan. Tute baru itu mengambil start dari lapangan Bung Tomo Desa Rayung menuju finis Lapangan Sendang.

"Nggak tahu, tahun ini pelaksanaan gerak jalan semerawut," kata Musiran warga saat melihat gerak jalan.

"Lihat mas, lokasi stan panitia tidak steril. Kasihan peserta kalau dari titik kumpul di sini. Itu sampean lihat mas sendiri, mobil-mobil umum berseliweran berebut jalan dengan peserta gerak jalan," tambah Musiran.

Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar

Sementara itu, peserta juga mengeluhkan rute gerak jalan kali ini. Pasalnya, dari Lapangan Bung Tomo, Desa Rayung menuju finis Lapangan Sendang merupakan jalur sepi masyarakat, sehingga kemeriahan gerak jalan berkurang.

Apalagi jarak tempuh sejauh 9 Km serta di bawah terik panas sinar matahari siang hari membuat banyak peserta jatuh pingsan. Bahkan tak jarang peserta baris berbaris tersebut membuyarkan kelompok sebelum sampai tujuan finis yang telah ditentukan.

Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm

Data terhimpun dari petugas kesehatan, ada tiga peserta jatuh pingsan. "Ya mas, ada 3 peserta gerak jalan pingsan," jawab petugas kesehatan dari Puskesmas saat dihubungi BANGSAONLINE.com.

Di sisi lain, dialihkannya jalur gerak jalan ini juga berdampak pada ekonomi para pedagang asongan, seperti yang disampaikan David Rosadi. Penjual es dan pentol ini mengaku mengalami penurunan omzet. Jika tahun-tahun sebelumnya bisa mendapat Rp 200 ribu hingga 400 ribu, namun di tahun ini mentok hanya di kisaran Rp 200 ribu. Itu pun harus keliling dari satu lokasi ke lokasi lainnya karena di titik start/finish tidak seramai sebelumnya.

"Tahun lalu saya cukup standby di lapangan Sendang, dagangan laris sendiri. Untuk tahun ini (2018) gerak jalan rutenya dipindah jadi sepi keramaian karena banyak jalan persawahan. Tentunya hal ini berdampak sekali bagi padagang," bebernya.

Baca Juga: Lewat Restorative Justice, Kejari Tuban Selesaikan Kasus Penganiayaan

Tidak hanya itu, barisan pun tidak tertib. Peserta terkesan dibiarkan asal-asalan berbaris di pinggir jalan serta tidak sesuai nomor urut.

Sementara pelaksana kegiatan gerak jalan belum bisa dikonfirmasi terkait keluhan dan dampak dialihkannya rute gerak jalan tersebut. (ahm/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO