MALANG KOTA, BANGSAONLINE.com – Mengatasi kelangkaan elpiji 3 kilogram di Kota Malang, Pertamina MOR V menggelontor 200 persen dari kebutuhan rutin 35.500 dari kebutuhan rutin, atau sebanyak 70.000 tabung. Penggelontoran elpiji itu disampaikan Ancala Egah, Senior Sales Executive LPG VI PT. Pertamina MOR V, Jumat (24/8).
Kelangkaan elpiji ini sempat dikeluhkan warga Kota Malang. Harga pun melonjak dari semula Rp 18.000/tabung menjadi Rp 25.000/tabung.
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
"Distribusi elpiji ini sudah dilakukan sejak Senin (20/08) lalu," tegas Ancala.
Ancala menjelaskan, proses dan waktu pendistribusian LPG ukuran 3 kg memang sempat mengalami keterlambatan karena adanya proses antrean dan bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Kendala lain, pelaksanaan di pangkalan terkadang kurang maksimal.
"Pengawasan di lapangan kami akui sangat terbatas, sehingga jika ada permasalahan, penanganannya tidak bisa ditangani sendirian oleh Pertamina. Kami mesti melibatkan banyak pihak seperti Hiwana Migas, Dinas Perdagangan dan lainnya," ucap dia.
Baca Juga: SKK Migas Teken Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Amanah dan Melati
Dengan ditambahkannya sebanyak 200 persen, harapannya, masyarakat tidak mengalami kesulitan lagi. Ditegaskan, saran penggunaan LPG ukuran 5,5 kg dan 12 kg bukan menjadi tujuan peralihan, melainkan sekadar alternatif jika membutuhkan.
Di sisi lain, Plt. Wali Kota Malang Sutiaji juga menyampaikan bahwa kelangkaan elpiji bukan karena manipulasi atau penimbunan.
"Bisa jadi kemarin karena bertepatan dengan Idul Adha dan masuknya mahasiswa baru di PT di Kota Malang, sehingga kebutuhan gas LPG ukuran 3 mengalami peningkatan sekitar 3 persen di lapangan," tukasnya.
Baca Juga: PRPP Sabet Patra Nirbhaya Karya Pratama
Sutiaji juga berjanji akan segera menindaklanjuti SE Gubernur ke dalam SK Wali Kota terkait imbauan PNS yang tidak boleh menggunakan elpiji 3 kilogram. (iwa/thu/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News