TUBAN, BANGSAONLINE.com – Afdolin (32), warga Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan harus meregang nyawa di tangan aparat kepolisian Polres Tuban, Rabu (12/9) malam.
Pemuda tersebut tewas setelah ditembak petugas di bagian kepala lantaran membuat kerusuhan di dalam Pondok pesantren (Ponpes) An-Nidhomiyyah di jalan Al Falah 2, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Rabu (12/9) malam.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Berdasarkan keterangan Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono kepada BANGSAONLINE.com, Afdolin melakukan pembacokan kepada salah satu pengunjung ponpes. "Pria ini masuk ke dalam pondok membawa sebilah parang dan secara sadis melukai santri dan salah seorang warga yang saat itu tengah bertamu di pondok," kata Nanang, Kamis (13/9).
Menurut Kapolres kelahiran Bojonegoro ini, sebelum dilakukan penembakan, pelaku terlebih dahulu diberikan peringatan. Anggota yang datang mencoba melerai dan meminta senjata yang dibawa pelaku, serta meminta agar pelaku menyerahkan diri.
Baca Juga: Gegara Pohon Pisang Rusak, Kakek di Tuban Nekat Bacok Tetangganya
(Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono memberikan keterangan)
Namun upaya tersebut tak membuahkan hasil, pelaku justru menyerang petugas. Hingga akhirnya petugas menembak pelaku. "Anggota melakukan tindakan terukur, dan sesuai prosedur agar tidak terjadi korban. Akhirnya pelaku ditembak di tempat," kata perwira polisi berpangkat dua melati di pundaknya ini.
Sementara itu terpisah, pengasuh pondok pesantren An-Nidhomiyah, Ahmad Musyafak mengatakan, pelaku masuk tidak melalui pintu gerbang depan, melainkan melompat dari pagar samping barat pondok. Pasalnya, waktu itu gerbang pintu depan dalam keadaan tertutup.
Baca Juga: Terdakwa Kasus Penyelundupan Pupuk Subsidi dari Sampang ke Tuban Jalani Sidang Kedua
Sejak awal datang, pelaku sudah membawa senjata tajam dan kemudian menyerang Nurhaji yang merupakan warga Kelurahan Kutorejo Kota Tuban. "Pelaku ini menyerang tamu saya yang bernama Nurhaji. Sedangkan tamu saya yang satu, Habib Idrus berusaha menyelamatkan diri dan berlari," katanya.
Akibatnya, Nurhaji mengalami luka pada bagian paha sebelah kanan, dan dilarikan ke rumah sakit.
Dalam peristiwa itu, pelaku juga sempat mendapatkan pukulan dari pengasuh pondok dengan tongkat. Namun pelaku yang sudah naik pitam tersebut justru kembali berusaha menyerang. Hingga akhirnya, suasana menjadi gaduh dan salah satu murid melaporkan kejadian ini ke Polres Tuban.
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
Pelaku sendiri dulunya pernah bekerja di pondok pesantren sebagai tukang bersih-bersih selama dua bulan, namun dikeluarkan karena para santri kerap dipukul. Pelaku akhirnya dipulangkan ke rumahnya di Brondong. Dugaan kuat sementara, pelaku nekat menyerang karena dendam, lantaran telah diberhentikan sebagai karyawan pondok. (gun/rev)
(Petugas memasang garis polisi di pintu gerbang Ponpes An-Nidhomiyyah)
Baca Juga: Lewat Restorative Justice, Kejari Tuban Selesaikan Kasus Penganiayaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News